SOLOPOS.COM - Kondisi tempat indekos yang ditinggali bocah kakak beradik yang menjadi pemulung Cinderejo Lor, Gilingan, Banjarsari, Solo, Rabu (22/6/2022) malam. (Solopos/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO — Dua bocah kakak beradik, Bagas Pamungkas, 10, dan Muhammad Risky Saputra, 7, rela menjadi pemulung di Kota Solo, Jawa Tengah karena ingin membantu orang tuanya.

Agus Supriyanto, pemilik rumah indekos dari tempat tinggal dua bocah kakak beradik ini mengatakan, hal ini dikarenakan sang ayah sudah meninggal dunia setahun yang lalu dan ibunya, Ani Sri Andani, 38, juga menjadi pemulung.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kakak beradik ini tinggal di sebuah indekos sebuah indekos di Gilingan, Banjarsari, Solo dengan ibu dan adiknya satu lagi yang masih berusia lima tahun. Agus menuturkan Bagas dan Risky selama ini belum pernah bersekolah. Tapi dari informasi yang dia dengar, keduanya sudah didaftarkan sekolah dasar (SD). “Dengar-dengar sudah dimasukkan SD. Sebentar lagi masuk,” kata dia, sebagaimana diberitakan Solopos.com sebelumnya.

Baca Juga: Bocah Kakak Beradik Jadi Pemulung di Solo, Ayahnya Sudah Meninggal

Saat ditemui Solopos.com di Pasar Klewer, Solo, beberapa waktu lalu, sang kakak, Bagas sempat mengatakan ia bekerja sebagai pemulung atau pengumpul barang rongsokan karena ingin membantu ibu dan membelikan sepeda untuk adiknya.

kakak adik pemulung di solo bagas pekerja anak pasar klewer bocah cari rongsok solo
Bagas, 7, menyantap ice cream di tangga Pasar Klewer, Senin (4/4/2022). Dia mengaku mencari rongsok untuk membelikan sepeda adiknya. (Solopos/Siti Nur Azizah)

Bagas mengaku melakukan itu atas keinginan sendiri, tanpa paksaan dari siapa pun. “Pengin nyari rongsok buat beli sepeda adik, sama ibu dibolehin,” ujarnya saat itu.

Baca Juga:  Kota Solo Punya Mobil Terbanyak di Jawa Tengah, Segini Jumlahnya

Sama halnya seperti Bagas, ibu dan almarhum bapaknya pun melakoni pekerjaan sebagai pencari rongsokan yang masih layak jual untuk mencukupi kebutuhan hidup. Kini, Bagas yang masih kecil pun ikut menjalani pekerjaan tersebut dengan niat membelikan adiknya sepeda.

“Setiap hari jalan kaki dari patung keris ke sini [Pasar Klewer],” ucapnya singkat.

Baca Juga: Lebih dari Separuh Warga Solo Ternyata Punya Mobil

bocah pemulung solo
Muhammad Risky Saputra, 7, berjalan di Jl Kapten Piere Tendean, Nusukan, Banjarsari, Solo, Rabu (22/6/2022) siang. Ia menjadi pemulung untuk membantu orang tuanya. (Solopos/Kurniawan)

Adik Bagas, Muhammad Risky Saputra juga menjadi pemulung. Namun berbeda dengan kakaknya yang memulung di Pasar Klewer, Risky menjadi pemulung di kawasan Nusukan.

Solopos.com beberapa kali menjumpai Risky tengah berjalan kaki sambil membawa karung berisi barang-barang rongsokan di Jl Piere Tendean, Nusukan, Banjarsari. Seperti pada Rabu (22/6/2022) siang, dia berjalan sendirian di tengah terik sinar Matahari.

Baca Juga:  Tak Pakai Helm, 5 Fakta Pemotor Ditilang ETLE di Jalan Sawah Sukoharjo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya