SOLOPOS.COM - Sartono, 58, seniman tunanetra pembikin patung dari kertas bekas di Kampung Sekalekan, Kelurahan Klaten, Kecamatan Klaten Tengah, Kabupaten Klaten, Sabtu (5/6/2021). Lantaran diterpa kesulitan ekonomi menyusul tak adanya orang yang berpesan dibikinkan patung, Sartono harus turun ke jalan menjadi seorang pengamen. (Solopos/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN - Seorang pria asal Klaten, Sartono, 58, membikin takjub sejumlah pihak lantaran mampu membuat patung dari kertas bekas dengan keadaannya yang merupakan seorang tunanetra. Sartono pun dikenal sebagai seniman tunanetra di Klaten sejak beberapa dekade terakhir.

Warga Kampung Sekalekan, Kelurahan Klaten, Kecamatan Klaten Tengah, Kabupaten Klaten, yang merupakan seorang tunanetra itu mampu membikin patung hanya dengan meraba objek yang akan dibikinnya atau pun hanya mengandalkan imajinasinya sebagai seorang seniman.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sartono sebenarnya terlahir sebagai bayi normal. Namun di usia tiga tahun, Sartono pernah terjatuh dari ketinggian 1,5 meter saat bermain dengan kakaknya. Kisah itu didengar Sartono dari orangtuanya. Sartono merupakan anak ke-10 dari 11 bersaudara (anak dari pasangan mendiang Panut dan Sajiyem).

Baca Juga: Ketenger Banyumas Suguhkan Pemandangan Perdesaan Swiss

Sebelum menjadi tunanetra, Sartono kecil memang dikenal sebagai seorang yang jago menggambar. Keahlian menggambar itu diperoleh secara autodidak.

Sejak duduk di bangku kelas III SD Kabupaten Klaten, penglihatan Sartono mulai "bermasalah". Penglihatan Sartono dalam menangkap benda/objek mulai samar-samar. Lantaran tak segera diobati, penglihatan Sartono semakin parah. Yang ada di penglihatan Sartono semakin samar seblum akhirnya di matanya hanya muncul warna hitam.

Hal itu mulai dialami Sartono saat duduk di bangku kelas VI SD. Sartono lulus bangku SD tahun 1976-1977. Setelah lulus SD, Sartono tak melanjutkan sekolah ke jenjang berikutnya. Belakangan diketahui, saraf mata Sartono dianggap sudah mati sehingga tak dapat berfungsi secara normal. Satu-satunya solusi saat itu, yakni harus ganti mata.

Di tengah keterbatasan fisiknya tersebut, Sartono bertekad tak ingin menyusahkan orang terdekatnya. Sartono ingin berkarya dengan membikin patung dari kertas. Secara kebetulan, Sartono memiliki tetangga seniman lukis dan patung, yakni Hartono. Di hadapan Hartono, Sartono menyampaikan keinginannya agar diajari membikin patung dari kertas bekas.

Melalui kemauan yang tinggi itulah, Sartono terus mengembangkan diri. Bakat menggambar yang dimiliki sejak usia kecil dinilai sangat membantu usahanya untuk menjadi seniman patung.

Lantaran tak bisa melihat, Sartono hanya mengandalkan imajinasi saat membikin patung. Ajaibnya, Sartono bisa membikin patung hanya dengan meraba objek yang diinginkannya.

"Kali pertama itu saya bikin patung citah, hewan mirip harimau yang larinya kencang itu. Prosesnya tak gampang. Saya sempat pegang kucing untuk membikin patung citah, tapi batin saya mengatakan jauh berbeda. Akhirnya, saya membeli mainan anak-anak berupa mainan hewan citah. Dari situ ada gambaran. Saya raba untuk menentukan anatomi dan ukurannya. Akhirnya jadi. Itu saya lakukan tiga tahun setelah lulus SD," kata Sartono, saat ditemui Solopos.com, di rumahnya di Kampung Sekalekan, Kelurahan Klaten, Kabupaten Klaten, Sabtu (5/6/2021).

Baca Juga: 6 Pantai di Wonogiri Ini Berpotensi Terdampak Tsunami

Sartono sengaja memilih hewan saat membuat patung kali pertama karena bentuk hewan dianggap yang paling mudah dipahami. Selain aneka hewan, Sartono juga membikin patung manusia. Hal itu termasuk sosok Presiden I Republik Indonesia (RI), Soekarno; Pangeran Diponegoro; salah satu tokoh wayang orang di Jawa; dan lainnya.

Namun, pandemi Covid-19 membuat usahanya terdampak karena tak ada orang yang memesan patung. Lantaran diterpa kesulitan ekonomi Sartono harus turun ke jalan sebagai seorang pengamen di pinggir Jl. Pemuda Klaten, setiap malam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya