SOLOPOS.COM - Pemilik Omah Jadah Mbah Rubi, Nina Andriana, 34, saat berada di lapaknya dalam acara Selo Expo, Sabtu (6/8/2022). (Solopos.com/Ni’matul Faizah).

Solopos.com, BOYOLALI – Dataran tinggi Boyolali, tepatnya di Kecamatan Selo terdapat salah satu tempat kuliner legendaris dengan nama Omah Jadah Mbah Rubi. Lokasi Omah Jadah Mbah Rubi hanya di sebelah barat Simpang PB VI Selo.

Pemilik Omah Jadah Mbah Rubi, Nina Andriana, mengungkapkan Omah Jadah Mbah Rubi sudah ada sejak tahun 1972.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Tapi mulai berkembangnya sejak dibukanya jalur Solo-Selo-Borobudur pada 2005,” kata dia saat berbincang dengan Solopos.com di acara Selo Expo, Sabtu (6/8/2022).

Nina mengatakan Omah Jadah Mbah Rubi buka setiap hari mulai pukul 08.00 WIB – 18.00 WIB. Lebih lanjut, Nina mengungkapkan pada hari biasa, dirinya bisa memproduksi 20 kilogram ketan dan akhirnya menjadi sekitar 40 kilogram jadah.

Omah Jadah Mbah Rubi
Variasi jadah produksi Omah Jadah Mbah Rubi. (Solopos.com/Ni’matul Faizah).

“Kalau Sabtu dan Minggu bisa sampai satu kuintal jadah,” terang dia. Nina mengatakan harga jadah di tempatnya mulai dari Rp2.000 per potong. Ia juga menyediakan paket jadah dengan harga belasan ribu rupiah.

Baca juga: Murah Banget, Ini Daftar Menu dan Harga Rica Pedas Mbok Usrek Boyolali

Ia mengungkapkan saat ini produksi Omah Jadah Mbah Rubi telah berinovasi mengikut zaman. Saat ini, ia menjual jadah dengan diberikan toping seperti keju dan cokelat. Hal tersebut dilakukan, lanjut Nina, agar rasa jadah dapat cocok di lidah milenial.

“Selain menjual jadah, kami juga menjual wajik, dan bacem. Untuk khasnya di tempat kami dan hanya ada satu-satunya di kami adalah wajik rainbow,” kata dia.

Ia mengungkapkan pembeli produk-produk Omah Jadah Mbah Rubi tak hanya warga lokal, tapi juga warga dari luar Jawa Tengah, seperti dari Jakarta, Surabaya, Lampung, Palembang, dan Jambi.

Nina menjelaskan saat ini pemasaran Omah Jadah Mbah Rubi tak hanya dilakukan di toko, tapi juga secara daring.

Baca juga: Istimewanya Rica-rica Mbok Usrek: Cuma Rp5.000, Pedasnya Nampol

“Kami online juga bisa, tapi karena kebetulan di sini belum ada aplikasi ojek online, jadi kami mengantarkan kalau ada yang pesan. Kalau daerah Boyolali kota – Solo akan kami antarkan kalau porsinya banyak,” kata dia.

Tidak Berjamur

Nina mengungkapkan kekhasan jadah Mbah Rubi adalah tidak bisa berjamur. Ia menjelaskan proses pembuatan jadah Mbah Rubi dipastikan telah matang sempurna.

“Jadi nanti bisa dibawa ke luar kota, kalau keras bisa ditanak lagi atau dibakar. Nanti jadi empuk lagi,” kata dia.

Saat disinggung mengenai kondisi Omah Jadah Mbah Rubi saat pandemi, Nina mengungkapkan pada saat itu penjualan Omah Jadah Mbah Rubi anjlok drastis.

Baca juga: Boyolali Punya Kuliner Hit Bubur Ayam Diobong dan Dibakar, Apa Enaknya?

Dari yang normalnya 40 – 100 kilogram jadah dalam sehari, menjadi 10 kilogram jadah habis untuk dua hari. “Sekarang lhamdulillah kembali normal,” kata dia.

Sementara itu, salah satu pembeli jadah di Omah Jadah Mbah Rubi asal Kecamatan Boyolali, Devi, 22, mengaku sudah sering membeli jadah di tempat tersebut ketika ke Selo.

“Rasanya soalnya enak, variatif juga. Ini saya beli campur, ada yang jadah gula jawa, original, sama rainbow. Ini soalnya sudah sejak lama di Selo, jadi bisa dibilang jadah itu oleh-oleh khas Selo,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya