SOLOPOS.COM - Hoax. WHO tidak pernah membuat klasifikasi negara dengan predikat A1 dan kode lainnya. (Kemenkes RI)

Bisnis.com, JAKARTA — Informasi beredar di media sosial dan aplikasi perpesanan bahwa World Health Organization atau WHO alias Organisasi Kesehatan Dunia menggolongkan Covid-19 Indonesia dalam status A1 High Risk. Namun Kementerian Kesehatan membantah informasi status A1 High Risk yang menggegerkan jagat maya tersebut dan menggolongkanya sebagai hoaks.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes RI Dokter Siti Nadia Tarmizi meluruskan Informasi tersebut jika WHO tidak pernah membuat klasifikasi untuk suatu negara. “Kami sudah memverifikasi informasi tersebut kepada WHO dan mendapatkan keterangan bahwa WHO tidak pernah membuat klasifikasi negara dengan predikat A1 dan kode lainnya. Situasi masing-masing negara dilaporkan dalam laporan situasional yang diterbitkan WHO setiap minggu dan dapat diakses publik,” tegasnya pada keterangan resmi yang diterima Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI), Sabtu (26/6/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga: Tokopedia Dikabarkan Milik Asing, Benarkah?

Secara umum, katanya, sejak 11 Maret 2020 kondisi pandemi yang diumumkan oleh WHO menyatakan bahwa seluruh dunia berkategori risiko tinggi atau high risk pada penyebaran Covid-19. Terkait dengan aturan tentang travel band penumpang asal negara tertentu itu biasanya dipraktekkan health quarantine atau kantor kesehatan pelabuhan atau pemerintah negara tujuan.

"Dan ini sudah merupakan praktik umum dalam International Health Regulations sejak 2005. Jadi, keputusan itu adalah hak masing-masing negara sama seperti saat ini tidak menerima WNA dari India, Pakistan, bahkan kemarin sempat juga dari Inggris,” tutup  Nadia.

Disarankan Lockdown

Meskipun tak nyata-nyata menggolongkan status A1 High Risk dan bukan pula menebar hoaks, pada kenyataannya WHO sejatinya memang berkomentar atas serangan virus corona di Indonesia yang berkali-kali memecahkan rekor sendiri dalam sepekan terakhir. Untuk itu, badan kesehatan PBB itu merekomendasikan sederet saran penanggulangan.

Lebih konkret, WHO bahkan tegas menyarankan Indonesia melakukan penguncian wilayah alias lockdown. Tercatat hampir 2,10 juta orang yang dinyatakan positif Covid-19 di Indonesia dengan 194.779 kasus aktif. Sementara itu, terdapat penambahan 358 orang yang meninggal dunia pada Sabtu (26/6/2021) saja.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya