SOLOPOS.COM - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, memperhatikan sejumlah unit pasukan Tentara Rakyat Korea melakukan pendaratan pantai dalam sebuah latihan militer di wilayah pantai timur awal pekan ini. Korut dalam beberapa waktu terakhir terus meningkatkan ancaman untuk menyerang Korsel dan AS. (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

Korea Utara (Korut) mengatakan perang nuklir dapat terjadi kapan saja.

Solopos.com, PYONGYANG – Wakil Korea Utara (Korut) di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Kim In Ryong, mengklaim bahwa seluruh daratan Amerika Serikat (AS) kini berada dalam jangkauan tembak Pyongyang. Hal ini dikatakan menyusul semakin memanasnya situasi di Semenanjung Korea.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Situasi di semenanjung Korea telah mencapai titik sentuh sehingga perang nuklir dapat terjadi kapan saja,” ujar Kim In Ryong dalam sebuah diskusi tentang senjata nuklir oleh Komite Majelis Umum PBB, sebagaimana dikutip dari The Telegraph, Selasa (17/10/2017).

Korut juga memperingatkan negara-negara di PBB untuk tidak bergabung dengan Amerika Serikat (AS) dalam tindakan militer melawan negara Asia jika Anda ingin selamat dari pembalasan. Peringatan itu dimuat dalam salinan ucapan Wakil Deputi Duta Besar Korut untuk PBB, Kim In Ryong, dalam sebuah diskusi tentang senjata nuklir oleh panitia Majelis Umum PBB. Namun, Kim tidak membacanya dengan keras.

Ekspedisi Mudik 2024

“Selama seseorang tidak ambil bagian dalam tindakan militer AS melawan DPRK (Korea Utara), kami tidak berniat menggunakan atau mengancam untuk menggunakan senjata nuklir melawan negara lain,” bunyi pernyataan Kim seperti dilansir Reuters, Selasa (17/10/2017).

“Seluruh daratan AS berada dalam jangkauan tembak kami dan jika AS berani menyerang wilayah suci kami, bahkan satu inci pun tidak akan lolos dari hukuman berat kami di bagian dunia manapun,” sambung pernyataan tersebut.

Ketegangan melonjak antara AS dan Korut menyusul serangkaian tes senjata oleh Pyongyang. Situasi semakin memanas akibat perang kata-kata yang semakin sengit antara Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korut Kim Jong Un.

Selain itu, ia juga menyatakan bahwa Korut merupakan satu-satunya negara di dunia yang telah mengalami ancaman nuklir secara langsung dari AS sejak 1970-an. Oleh karena itu, menurutnya, Pyongyang berhak memiliki senjata nuklir untuk membela diri.

Tahun ini, Kim mengaku bahwa Korut telah menyelesaikan senjata nuklir mereka. Sehingga, Pyongyang kini memiliki berbagai jenis senjata, termasuk bom atom, bom hidrogen, dan roket balistik antarbenua.

“Seluruh daratan utama AS berada dalam jangkauan tembak kami dan jika AS berani menyerang wilayah suci kami bahkan 1 inci pun, mereka tidak akan lolos dari hukuman berat kami di belahan dunia mana pun,” ujarnya memperingatkan.

Pidato yang disampaikan menyusul meningkatnya ketegangan antara Korut dan AS. Selain itu, sanksi yang dijatuhkan PBB juga telah menyulitkan negara tersebut.

Dewan Keamanan PBB dengan suara bulat telah meningkatkan sanksi terhadap Korut atas program rudal nuklir dan balistik sejak tahun 2006.

“Jika kebijakan permusuhan dan ancaman nuklir AS benar-benar diberantas, kita tidak akan pernah menempatkan senjata nuklir dan roket balistik kita di meja perundingan dalam situasi apapun,” kata Kim kepada komite Majelis Umum PBB

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya