SOLOPOS.COM - Mesin ATM/aplustoper

Solopos.com, KLATEN — Sejumlah bidan, dokter, serta aparatur sipil negeri (ASN) Pemkab Klaten mengalami kerugian mencapai puluhan juta rupiah gara-gara menjadi korban pembobolan rekening melalui ATM.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Selasa (7/9/2021), ada yang kehilangan Rp19 juta dan ada pula yang sampai Rp128 juta.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Korban pembobolan dari dokter, perawat, bidan, dan pegawai Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana [Dissos P3AKB] Klaten. Kerugiannya macam-macam. Ada bu dokter yang kerugiannya Rp128 juta, dokter satunya Rp90 juta, dan perawat yang kehilangan Rp19 juta,” kata seorang bidan desa di Kecamatan Wonosari, Klaten, yang enggan menyebut namanya kepada Solopos.com, Selasa.

Baca Juga: Gempar! Sejumlah Bidan dan Dokter Klaten Jadi Korban Pembobolan Kartu ATM

Ekspedisi Mudik 2024

Seorang bidan di Trasan, Juwiring, Klaten, Wahyu Widayanti, 32, mengaku menjadi salah satu korban pembobolan rekening melalui ATM tersebut. Uang senilai Rp19 juta yang ia simpan di bank milik Pemprov Jateng raib.

Kini uang di rekeningnya tersisa Rp88.200. Wahyu mengetahui hal itu pada Selasa setelah membaca pesan berantai melalui grup Whatsapp dokter dan bidan Klaten.

Menarik Seluruh Tabungan

“Saya terakhir mengambil uang di ATM Samsat Klaten, 2 September 2021. Setelah itu, tak ada transaksi lagi. Terus sore ini tadi membaca pesan di WAG. Saya pun minta tolong ke saudara di bank untuk mengecek saldo saya. Ternyata, uang yang saya simpan di bank sudah hilang [Rp19 juta],” kata Wahyu.

Baca Juga: Mitos Bulus Hewan Keramat, Bagaimana yang di Terowongan Trucuk Klaten?

Salah seorang nasabah bank yang sama milik Pemprov Jateng, Sudirin, warga Klaten, mengaku turut mendengar informasi banyaknya nasabah dokter dan bidan yang menjadi korban pembobolan kartu ATM melalui skimming. “Begitu mendengar kabar itu, saya langsung berusaha memblokir nomor rekening,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, kabar bidan dan dokter menjadi korban pembobolan kartu ATM membuat gempar para tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Klaten. Mereka bahkan sampai berniat memblokir rekening dan menarik seluruh tabungan di bank karena takut mengalami nasib serupa.

Pesan Berantai

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, kabar soal pembobolan ATM itu menyebar melalui pesan berantai di Whatsapp Group bidan dan dokter Klaten pada Selasa (7/9/2021) pukul 14.30 WIB.

Baca Juga: Ikan Toman di Trucuk Klaten Biasa Jadi Peliharaan, Harganya Capai Puluhan Juta

Pesan yang beredar berisi imbauan agar menghindari mengambil uang di ATM Kompleks SPBU Jonggrangan, Samsat Klaten, dan kompleks Pemkab Klaten.

Dalam pesan berantai mengenai kasus pembobolan ATM dokter dan bidang di Klaten itu tertulis, “Kepada sedulur smua harap menghindari ambil uang diatm SPBU jonggrangan klaten…. dikarena ada beberapa atm yg disciming…. beberapa teman kehilangan saldo sampai puluhan juta, sementara dalam proses pengaduan….terima kasih….semoga bermanfaat.”

Pesan berantai lainnya bertuliskan, “mhn dicek juga yg punya ATM BPD terutama yg tlah ambil di ATM SAMSAT KLATEN DAN PEMDA telah terjadi pembobolan sebesar Rp 500 rb dan 70 jt.korban seorang bidan desa. Tlg cek bg yg pernah ambil sepekan..data valid.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya