SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang. (Freepik)

Solopos.com, SOLO—Mengelola keuangan dan investasi di masa pandemi Covid-19 sangat penting. Tak bisa dimungkiri, adanya wabah tersebut membuat sektor keuangan rumah tangga maupun bisnis terganggu.

Maka dari itu, perlu  pengelolaan dan manajemen keuangan hingga tetap bisa bijak berinvestasi agar bisa bertahan di masa sulit ini.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Solo melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TKPAD) menggelar webinar bertajuk Tips Mengelola Keuangan dan Investasi di Masa Pandemi yang diikuti oleh pedagang dan lurah pasar tradisional di Kota Solo pada Selasa (20/10/2020). Webinar ini menghadirkan Financial Planner and Business Coach, Reni K. Ashuri, dan Kepala Subbagian OJK Solo, Susana Diah.

Financial Planner and Business Coach, Reni K. Ashuri, mengatakan orang menyukai uang, tapi tidak senang dengan keuangan. Akibatnya, banyak yang mengalami masalah lantaran tak bisa mengelola keuangan dengan baik.

“Dampak Covid-19 semua sektor yang tertekan, rumah tangga, UMKM, korporasi, dan sektor keuangan kita.Bersedih boleh, tapi tidak boleh lama-lama. Bagaimana caranya di pandemi ini bisnis kita tetap melaju cepat.Banyak yang menyangsikan apakah perencanaan keuangan penting di masa seperti ini? Justru ini makin baik, supaya bisnis dan rumah tangga tetap jalan,” katanya.

Pengusaha ayam bakar asal Bogor ini menegaskan uang ada di pola pikir,yakni kalau sedikit cukup, tapi jika banyak kurang.Kondisi ini juga dipengaruhi mental kaya dan mental miskin. Jika orang memiliki mental miskin, misalnya uang di dompet ada, tapi bilang enggak ada, ada rumah, tapi bilang tidak punya. Sedangkan jika mempunyai mental kaya, maka cara berpikirnya masih ada yang lebih butuh dari dia.

Hari Osteoporosis Sedunia, Ini 6 Cara Hindari Tulang Keropos

Pola Pikir

Maka dari itu, apa yang ada pada pola pikir seseorang ini pula yang bisa memahami pandemi ini kesulitan atau keberuntungan. Di sisi lain, menurutnya kunci pengelolaan keuangan ini adalah mampu, tahu, dan mau. Mimpi, kalau ia memiliki uang berarti mampu, tidak soal besar kecilnya. Tahu, ia mesti tahu cara mengelolanya, dan mau melakukan pengelolaan tersebut.

Reni pun membeberkan sejumlah tips yang bisa dilakukan para pelaku usaha dalam mengelola keuangan mereka di masa pandemi ini.Boleh dibilang, hal yang banyak terjadi pada UMKM seperti omzet meledak tapi kantong cekak, dagangan laris tapi modal habis, bisnis untung tapi tidak bisa menabung,hingga memiliki hutang membikin tidak tenang.

“Tips pertama,perlunya pemisahan pos pengeluaran antara bisnis dan pribadi. Bisnis ini meliputi pengeluaran untuk belanja modal, sewa lapak, kios, cetak brosur, servis AC,retribusi, dan sebagainya. Sementara pribadi seperti keperluan rumah tangga, belanja sayur dan lauk pauk, jajan anak, dan sebagainya,”paparnya.

Kedua, pentingnya mencatat, memeriksa, dan mengatur pola keuangan usaha dan keluarga. Menurutnya, di masa sulit seperti ini penuhi dulu kebutuhan pokok seperti untuk makan, internet untuk bekerja, sementara keinginan untuk bertamasya atau pun belanja tidak penting, mesti direm terlebih dahulu. Ketiga, menabung secara rutin sebagai dana darurat. Menabung ini minimal 10% dari penghasilan dan harus disisihkan bukan disisakan.

Keempat, jangan lupa bersedekah berbagi rezeki. Hitungannya, sedekah ini 2,5% - 10% dari penghasilan. Kelima, mengoptimalkan aset yang dimiliki. Caranya, jual aset yang tidak digunakan, kalau tidak benar-benar butuh jangan gunakan uangnya. Keenam, mengelola hutang saat pandemi. Caranya, dengan mengajukan keringanan utang merujuk pada program relaksasi dan restrukturisasi kredit dari Pemerintah, bisa juga menjual aset untuk menutup utang. Ketujuh, menangkap peluang bisnis di saat pandemi. Ini bisa dilakukan dengan memenuhi kebutuhan pelanggan di saat pandemi maupun bekerja sama dengan sesama pedagang.

“Berhutang hanya jika diperlakukan dan pastikan mampu bayar. Jika harus utang, maka maksimal cicilan 30% dari pendapatan bulanan,” imbuhnya.

Agar Tak Cepat Rusak, Ini Tips Praktis Merawat Layar Touch Screen Ponsel

Pintar Memilih Investasi

Kepala Subbagian OJK Solo, Susana Diah, menambahkan masyarakat harus pintar-pintar memilih investasi. Salah satu yang tengah marak adalah pinjaman online.Ia menggarisbawahi masyarakat bisa memanfaatkan pinjaman online, kecuali paham, manfaat, biaya, dan risiko.

“Pahami secara utuh sebelum memutuskan memilih investasi apa.Ingat selalu: imbang hasil berbanding lurus dengan risiko, high risk high return. Legal dan logis, yakni pahami legalitasnya,” katanya.

Sementara itu, Kepala OJK Solo, Eko Yunianto, mengatakan masa pandemi Covid-19 mengakibatkan krisis tak terkecuali pada ekonomi dan keuangan. Salah satunya berdampak pada para pelaku UMKM sehingga berakibat pada roda bisnis yang terganggu.

“Keadaan ini mendatangkan gangguan bisnis, mulai dari adanya pemutusan hubungan kerja [PHK], hingga potensi kebangkrutan. Maka dari itu, pada bulan inklusi keuangan melalui TPKAD, salah satunya untuk mendorong sektor usaha dengan menggelar webinar kali ini demi menambah wawasan dan pengetahuan soal tips mengelola keuangan di masa pandemi,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya