SOLOPOS.COM - Sejumlah peserta mengikuti acara pembekalan ternak perkutut di tengah pandemi Covid-19 di Kiringan, Tulung, Klaten, Rabu (25/11/2020). (Solopos.com/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN — Sejumlah pencinta dan peternak burung perkutut di Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah dan sekitarnya ramai-ramai menimba ilmu tentang cara budidaya perkutut dari juri nasional asal Jogja, Samuel Sunu Nugraha. Pembekalan budi daya perkutut digelar di Desa Kiringan, Kecamatan Tulung, Rabu (25/11/2020).

Upaya yang didukung penuh Dinas Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disdagkop dan UKM) Klaten itu merupakan bagian upaya meningkatkan pendapatan peternak di tengah pandemi Covid-19.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasarkan pantauan Solopos.com, pembekalan itu bertujuan meningkatkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Klaten. Acara tersebut diselenggarakan Ormas Pemuda Merah Putih yang bekerjasama dengan Paguyuban Kukilo Arto Tulung.

Awas! Begal Payudara Beraksi di Kudus, Viral di Medsos

Selain dihadiri sejumlah pencinta dan peternak burung perkutut di Tulung dan sekitarnya, acara yang bisa diikuti secara gratis itu juga dihadiri Sekretaris Disdagkop dan UKM Klaten, Supriyanto.

Protokol Kesehatan

Lantaran digelar di tengah pandemi Covid-19, pelaksanaan pembekalan dilakukan dengan menaati protokol kesehatan. Setiap peserta diwajibkan memakai masker, mencuci tangan pakai sabun sebelum memasuki area pembekalan, bersedia diperiksa suhu tubuh, dan lainnya.

"Semoga, acara ini bisa meningkatkan UMKM di tengah pandemi Covid-19. Selain dapat meningkatkan penghasilan [para peternak dan pencinta burung perkutut], diharapkan juga dapat melestarikan budaya bangsa. Kami juga berdoa semoga, pandemi Covid-19 ini segera berakhir," kata Ketua Ormas Pemuda Merah Putih, Aryo, di sela-sela acara.

Sekretaris Disdagkop dan UKM Klaten, Supriyanto, mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan para pencinta dan peternak burung perkutut di Kiringan, Tulung. Jika dibudidaya dengan benar, penangkaran burung perkutut akan menghasilkan pendapatan berlimpah.

"Kami mendorong para peternak burung perkutut di Klaten terus maju. Di Klaten, memang belum optimal. Makanya kami mulai bantu komunitas peternak burung perkutut. Semoga ini bisa menjadi UMKM yang dapat diunggulkan di Klaten," katanya.

Ternak Perkutut Menjanjikan

Salah satu peternak burung perkutut sekaligus Ketua Kukilo Arto Tulung, Wawan Widya, mengatakan usaha penangkaran burung perkutut sangat menjanjikan. Modal usaha yang dibutuhkan saat memulai penangkaran juga relatif murah.

Unik! Lahan Milik Warga Sidoharjo Klaten Ini Kena Proyek Tol Solo-Jogja, Tapi Cuma 1 Meter Persegi

"Melalui kegiatan ini semoga para peserta memahami bahwa burung perkutut bisa dikelola dan menjadi sarana memperoleh rezeki, terlebih di tengah pandemi Covid-19. Saya sendiri memulai usaha di tahun 1997. Saya merasakan bagaimana dengan modal usaha Rp100.000 bisa mendatangkan Rp10 juta. Pangsa pasar burung perkutut sangat terbuka," katanya.

Hal senada dijelaskan juri nasional perkutut asal Jogja, Samuel Sunu Nugraha. Ia mengatakan setiap peternak burung perkutut, termasuk di Klaten, tak perlu takut rugi.

"Beternak burung perkutut itu beda dengan ayam potong. Jika ayam potong tak segera laku dalam dua bulan, pemiliknya sudah bingung. Tapi kalau peternak burung perkutut enggak apa-apa. Soalnya burung perkutut bisa laku lebih tinggi jika dirawat dengan baik [di atas dua bulan]," kata Samuel Sunu Nugraha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya