Anda bisa mencari berdasar kategori
atau judul berita
Masukan kata kunci

Biar Level PPKM Cepat Turun, Ini yang Harus Dilakukan 7 Daerah di Soloraya

Biar Level PPKM Cepat Turun, Ini yang Harus Dilakukan 7 Daerah di Soloraya
author
Rohmah Ermawati Sabtu, 21 Agustus 2021 - 09:24 WIB
share
SOLOPOS.COM - Pejabat Kemendagri dan Forkompinda Klaten menyapa warga isolasi di tempat isolasi terpusat Hotel Edotel SMKN 3 Klaten, Jumat (20/8/2021). (Solopos-Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di wilayah Soloraya tergantung kekompakan dari tujuh kabupaten/kota untuk menekan angka kasus Covid-19. Selama masih ada daerah masuk kategori PPKM level 4, Soloraya tetap berada pada level 4.

Pelaksana Harian (Plh) Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Suhajar Diantoro, mengatakan penanganan Covid-19 menjadi tugas bersama. Tak terkecuali di wilayah aglomerasi membutuhkan kekompakan antardaerah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kami melihat Klaten menjadi satu kesatuan dengan Soloraya yang merupakan aglomerasi tujuh kabupaten/kota. Kami menilai tujuh kabupaten/kota ini menjadi satu kesatuan. Kalau seluruh kabupaten ini membaik, Soloraya bisa turun level. Kalau satu atau dua hingga tiga wilayah masih bertahan di level empat, Soloraya seluruhnya masih ada di level empat,” kata Suhajar saat ditemui wartawan di tempat isolasi terpusat Rumah Retret Panti Semedi, Kecamatan Klaten Utara, Klaten, Jumat (20/8/2021).

Baca juga: Petani Kebonarum Klaten Temukan Drone Jatuh di Sawah, Punya Siapa Ya?

Dia menyebut ada beberapa indikator hingga satu wilayah bisa turun level PPKM. Seperti penurunan angka kasus aktif, angka kematian, hingga tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit rujukan Covid-19. Upaya untuk turun level sudah dilakukan masing-masing wilayah termasuk Klaten.

Mengurangi Potensi Penularan

“Alhamdulillah Ibu Bupati bersama Forkompinda sudah mengajak masyarakat. Ayolah kalau memang positif, tidak di rumah. Sebaiknya di terpusat,” kata Suhajar.

Suhajar datang ke Klaten bersama sejumlah pejabat Kemendagri. Mereka mendatangi tiga tempat isolasi terpusat yakni di Hotel Edotel, GOR Gelarsena, serta Rumah Retret Panti Semedi. Sebelumnya, pejabat Kemendagri itu menggelar pertemuan dengan Forkompinda dan beberapa kepala organisasi perangkat daerah di Klaten pada Jumat pagi.

Baca juga: Masuk Kelompok Rentan, Ratusan Difabel dan ODGJ Klaten Tengah Disasar Vaksinasi

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Klaten, Ronny Roekmito, mengatakan salah satu pembahasan dalam rapat bersama pejabat Kemendagri terkait vaksinasi Covid-19.

Sempat dihitung jumlah kebutuhan vaksin per hari disesuaikan dengan jumlah vaksinator. Target sasaran vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Bersinar sekitar 1.006.000 orang. Sementara, jumlah vaksinator di Dinas Kesehatan ada 480 orang, Polres Klaten sebanyak 35 orang, dan Kodim sebanyak 23 orang.

Dengan jumlah vaksinator tersebut, vaksinasi di Klaten diperkirakan bisa rampung dalam rentang 40 hari. Namun, target vaksinasi bisa rampung dalam rentang waktu tersebut tergantung ketersediaan vaksin Covid-19. Pengiriman vaksin Covid-19 ke Klaten disebut-sebut terus meningkat. Per puskesmas saat ini diperkirakan menerima 350 dosis vaksin per hari.

Baca juga: Persiapan Fisik Proyek Tol Solo-Jogja di Klaten Dimulai, Ini Lokasinya

Selain vaksinasi, Ronny mengakui dalam rapat tersebut disinggung pelaksanaan 3 T atau testing, tracing, serta treatment di Klaten. Pelaksanaan 3 T di Klaten diminta ditingkatkan agar kasus Covid-19 lebih cepat terdeteksi hingga penularan bisa dicegah.

Testing dan Tracing

Angka testing di Klaten saat ini rata-rata sebanyak 424 orang per hari. Sesuai Inmendagri No 34/2021, testing perlu ditingkatkan dengan target positivity rate kurang dari 10 persen. Testing perlu terus ditingkatkan terhadap suspek yakni mereka yang bergejala dan kontak erat. Target orang di tes per hari untuk Kabupaten Klaten sebanyak 2.515 orang.

“Kami akan membahas kembali untuk masalah testing serta tracing karena kendala di lapangan cukup banyak,” kata dia.

Baca juga: Merapi Masih Siaga, Sarpras TES di Klaten Khusus untuk Antisipasi Dampak Erupsi

Pada perpanjangan penerapan PPKM hingga 23 Agustus 2021, Klaten masih berada pada level 4 meski angka kasus aktif Covid-19 di Klaten turun drastis jika dibandingkan angka kasus aktif saat awal PPKM darurat diterapkan pada Juli lalu. Zona risiko Covid-19 juga menurun jika dibandingkan saat PPKM darurat dari zona merah (risiko tinggi penularan Covid-19) ke zona oranye (risiko sedang penularan Covid-19).

Sebelumnya, Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan penanganan Covid-19 tak bisa dilakukan hanya mengandalkan kemampuan masing-masing daerah. Perlu kerja sama antar kabupaten/kota di wilayah aglomerasi. “Tentunya Soloraya harus saling menguatkan,” kata Mulyani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya

Koran Solopos


Berita Populer

Dapatkan akses tak terbatas
Part of Solopos.com
ISSN BRIN