SOLOPOS.COM - Ilustrasi pembangunan perumahan dengan produk lokal (Dok/JIBI/Bisnis)

 Solopos.com, JOGJA-- Membeli properti menjadi salah satu cara investasi, namun kapan waktu yang tepat membelinya?

Presiden Direktur Era Indonesia, Darmadi Darmawangsa, bisnis properti sangat bagus di Indonesia. Ia pun menyampaikan kapan kan waktu yang tepat membeli properti, maka jawabannya ada dua, yakni 10 tahun lalu dan ketika krisis datang.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Suka atau tidak suka pandemi memengaruhi bisnis Anda. Dalam krisis, hidup kita bertumbuh. Ketika pandemi datang, terobosan di perusahaan kami jauh lebih banyak jika dibandingkan jauh sebelum adanya Covid-19,” papar dia dalam talkshow bertajuk Sinergi Bank BTN dan Investor dalam Komitmen Penjualan Aset pada event BTN Asset Sales Festival di Hotel Royal Ambarruko, Jumat (18/6/2021).

Darmadi menyebut merujuk pada Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2008 pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat kuat, yakni 6% lalu 4% (2010) kemudian 2019 tumbuh 5,03%, tapi kemudian minus -1,7% pada 2020.

Baca Juga: Penyaluran Kredit Perumahan Tumbuh Positif, Bisnis Properti Diprediksi Kian Cerah

Meskipun begitu, Kementerian Keuangan memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia justru mengalami bounce back pada 2021, yakni 4,1% - 5,1%. Kondisi ini tentunya berdampak pada semua sektor termasuk perumahan. Bahkan suku bunga KPR tahun lalu dan tahun ini boleh dibilang paling rendah, yakni 7% - 9% (2020) dan 7,25% (2021).

Tidak bisa dimungkiri, kepercayaan masyarakat untuk berinvestasi di masa pandemi tidaklah mudah. Maka yang paling aman dan menarik adalah properti. Akan tetapi, kuncinya jika berinvestasi pada properti adalah jangan pernah berpikir jangka pendek, namun ini investasi jangka panjang.

“Bounce back Indonesia termasuk cepat. Krisis ini tidak terlalu lama. Saya dulu beli properti saat krisis 1998, setelah menikah. Harganya sudah naik berkali-kali lipat. Krisis itu sekarang berulang ini. This is the right time to buy, tapi penyakitnya tunggu aja deh nanti bisa lebih murah,” ungkap dia.

Baca Juga: Kios Sempat Terbakar, Pedagang Jebres Solo Ini Bangkit dengan Mitra Bukalapak

Jangan Menunggu

Ia menggarisbawahi pada kurva properti ada time to buy dan time to sell. Time to buy adalah ketika barang banyak, pembeli sedikit. Sementara time to sell, yakni saat pembeli banyak, barang sedikit. Namun demikian, saat krisis seperti ini barang banyak, jadi inilah waktu yang tepat untuk membeli (properti).

Darmadi memaparkan pasar properti melejit sejak 2010, dengan puncaknya pada 2014 dan 2015. Selain itu, harga properti di Indonesia pada 2012 - 2014 meroket tidak terkendali. Akan tetapi, kemudian terjadi over supply properti pada 2015 - 2018, maka harganya sudah terkoreksi. Setelah adanya pandemi Covid-19 harga properti kembali terkoreksi, maka this is the best time to buy.

Hal ini terbukti dari pertumbuhan Era Property yang mengalami kenaikan 120% pada Januari - Mei 2021 jika dibandingkan dengan tahun lalu. Angka ini menyamai capaian perusahaannya pada 2013 silam saat bisnis properti booming. Sedangkan pada pasar kedua (secondary market) harga terkoreksi 10% - 30%, sementara prime market (developer) banyak menawarkan diskon hingga kemudahan pembayaran.

Baca Juga: KA Nusa Tembini Susuri Rute Jogja - Cilacap, Ini Jadwal dan Harga Tiketnya

Selain itu, harga properti di Indonesia murah (sebelum pandemi), yakni $2,595 per meter persegi. Ini merujuk pada Global Property Guide (2020). Sedangkan harga rental properti di Indonesia bagus, yakni 7,09%. Jika harga rental atau sewa properti apik dan selaras dengan harga suku bunga, maka mereka yang terjun di bisnis properti bisa melakukan keduanya, yakni membeli, menyimpan kapitalnya, memeroleh yields, lalu untung, atau sewakan.

Di samping itu, waktu yang tepat untuk berinvestasi adalah harga sedang terkoreksi (10% - 30%), bunga KPR rendah (7,5%), bunga deposito turun (3,5%) serta inflasi 3,12%, dan prediksi tren booming pada 2022.

“Don’t wait to buy property, but buy property and wait. Anda akan menjadi investor yang beruntung,” ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya