SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA–Bank Indonesia (BI) diperkirakan masih akan mempertahankan suku bunga acuan atau BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR).

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan langkah tersebut akan tetap diambil BI dalam RDG bulan ini dengan pertimbangan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan stabilitas harga atau inflasi.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

Dari sisi rupiah, dia menyampaikan sentimen hawkish the Fed mendorong penguatan dolar AS terhadap mata uang global, termasuk rupiah.

Namun, depresiasi mata uang rupiah lebih rendah dibandingkan mata uang negara lain.

Ekspedisi Mudik 2024

“Pelemahan rupiah cenderung tercatat secara tahun kalender lebih terbatas dengan pelemahan 2,7 persen [year-to-date/ytd] dibandingkan mata uang lainnya, seperti ringgit Malaysia yang terdepresiasi 5,1% ytd; bath Thailand yang melemah 3,5% ytd dan yuan China terdepresiasi 5% ytd,” katanya kepada Bisnis, Senin (23/5/2022).

Baca Juga: Suku Bunga Acuan, Senjata Terakhir Hadapi Inflasi

Di samping itu, dari sisi eksternal, Josua mengatakan kinerja neraca dagang masih tetap solid, dengan mencatatkan surplus US$16,9 miliar pada periode Januari—April 2022, serta neraca transaksi berjalan yang tercatat surplus 0,07% dari PDB pada kuartal I/2022.

Pemerintah juga telah memberikan sinyal akan mempertahankan harga BBM Pertalite, LPG 3 kg dan tarif listrik <3000VA dalam rangka menjaga daya beli masyarakat, dengan menaikkan belanja subsidi energi pada APBN 2022.

“Dengan demikian, tekanan inflasi pada semester II/2022 yang awalnya diperkirakan akan didorong oleh penyesuaian harga energi, maka ekspektasi inflasi cenderung akan lebih rendah dari asumsi terdapat penyesuaian harga energi tersebut,” jelasnya.

Dengan ekspektasi inflasi yang terjaga, di mana inflasi sisi permintaan tidak lebih signifikan dibandingkan kenaikan inflasi sisi pasokan, serta dengan pergerakan nilai tukar rupiah saat ini, BI diperkirakan masih akan mempertahankan suku bunga acuan.

Baca Juga: Tahan Suku Bunga Acuan di 3,5 Persen, Ini Alasan Bank Indonesia

“BI diperkirakan masih akan mempertimbangkan untuk menahan suku bunga acuannya sehingga dapat mendukung momentum pemulihan ekonomi Indonesia pada tahun ini,” tutur Josua.

Berita telah tayang di Bisnis.com berjudul BI Diproyeksi Tahan Suku Bunga 3,5 Persen, Pemulihan Ekonomi Masih Butuh Sokongan

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya