SOLOPOS.COM - PG. Sumberharjo di Kabupaten Pemalang (Instagram/@wisatapemalangid)

Solopos.com, PEMALANG — Selain dikenal dengan jembatannya yang penuh sejarah dan misteri, Kabupaten Pemalang, Jawa tengah juga memiliki situs sejarah berupa pabrik gula yang sudah berdiri sejak kompeni. Pabrik Gula (PG) Sumberharjo yang dibangun pada zaman pemerintahan Hindia Belanda, yaitu tahun 1911.

Dilansir dari Liputan6.com, Jumat 98/10/2021), pabrik yang berlokas di Jalan Raya Sumberharjo, Karangsambung, Wanamulya, Kec. Pemalang, hingga kini masih beroperasi dengan mendayagunakan tebu-tebu hasil panen warga yang dijadikan bahan baku pembuatan gula. Namun sebelumnya, tebu-tebu ditimbang kemudian dipindahkan ke truk untuk diproses. Saat dimasukan ke pabrik, aroma gula mulai tercium.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berbagai alat berat terlihat, seperti beberapa alat masih tertulis tahun awal-awal berdirinya, yaitu pada 1912. Meski demikian, Administrator PG Sumberharjo, Heri Krismanu Irianto mengatakan tidak semua alat yang digunakan adalah peninggalan zaman Hindia Belanda, ada pula alat-alat baru yang digunakan.

Baca Juga: Pengumuman! Semua Objek Wisata di Banjarnegara Ditutup, Ini Penyebabnya

Ekspedisi Mudik 2024

Setelah masuk pabrik, tebu-tebu tersebut dicacah dan hasilnya ini diperas untuk menghasilkan nira serta ampas. Ampas tebu itu masih mempunyai kegunaan lainnya, seperti untuk bahan bakar atau kertas.

Usai pemerasan, nira tersebut diolah menjadi gula. Hasil akhirnya, butir-butir gula pasir siap dimasukan ke dalam karung. Setiap karung berisi 50 kg. Jika dalam karung itu kurang, petugas akan menambahnya.

Gula yang sudah jadi akan masuk proses tes laboratorium. Setiap jamnya diambil sampel gula dan tes yang dilakukan adalah kemurnian, kejernihan, dan kelayakan untuk konsumsi. Saat pemerintahan Hiindia Belanda, PG Sumberharjo ini adalah pabrik milik pemerintah Hindia Belada yang saat itu bernama Nederlandsche Handels Maaschapics (NHM).

Baca Juga: Wow! Minat Anak Muda Jateng Investasi Saham Tinggi

Sejarah Perjalanan PG Sumberharjo

Pada saat pemerintahan Hindia Belanda tumbang, PG Sumberharjo ini dikuasai Jepang yang pada waktu itu mengambil alih pemerintahan Hindia Belanda dan saat itu pimpinannya dipegang langsung oleh perwakilan dari Jepang, yaitu Hayoshi.

Setelah kemerdekaan, PG Sumberharjo diambil alih oleh Pemeritah Indonesia dan berada dibawah pimpinan sebuah lembaga yang dibentuk oleh pemerintah bernama Bada Penyelenggara Perusahaan Gula Nusantara (BPPGN) yang berjalan dua tahun.

Setelah terjadi bentrokan pada 20 Juli 1947, PG Sumberharjo dikuasai lagi oleh Belanda pada masa Agresi Militer Belanda (AMB) dan berakhir pada 7 Januari 1948. Setelah ditandatanganinya perjanjian Konferensi Meja Bundar (KMB) antara Indonesia dan Belanda pada 25 Desember 1949, maka pada 1950, pemerintah Belanda menyerahkan secara penuh PG Sumberharjo kepada pemerintah Indonesia.

Baca Juga:Nasi Penggel, Bulat-Bulat dan Nikmat Khas Kebumen

Keadaan berangsur pulih, PG Sumberharjo mulai memperluas areal tanaman tebu. Persewaan area penanaman tebu ini diatur oleh pemerintah agar tidak merugikan petani dan sedikit demi sedikit, produksi gula semakin meningkat.

Pada 1959, pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No19/1959, Lembaga Negara (No 31 tahun 1959, tentang pembentukan Perusahaan Perkebunan Negara Baru (PPN Baru) yang berkedudukan di Surabaya. PG. Sumberharjo masuk wilayah unit I Semarang dengan nama PPN baru PG.Sumberharjo oleh pemerintah diadakan reorganisasi.

Tahun 1963, diberlakukannya Peraturan Pemerintah No 1/1963 )Lembaran Negara No.2 tahun 1963) tentang pembentukan Badan Pimpinan Umum Perusahaan Perkenbunan Negara dan karung Goni (BBUPPN Gula dan Karung Goni) dengan kantor pusat di Jakarta.

PG Sumberharjo masuk dalam PPN Gula Jawa Tengah II dengan nama PPN Gula Sumberharjo. Secara administrative , pengelolaan PG Sumberharjo ini berada dibawah direksi PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) dan dipimpin langsung oleh Direksi Utama yang berkedudukan di Surakarta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya