SOLOPOS.COM - Watu Kelir di Kecamatan Sadang, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. (Geopark.kebumenkab.go.id)

Solopos.com, KEBUMEN — Watu Kelir di Dusun Gentan, Desa Seboro, Kecamatan Sadang, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, menyimpan banyak misteri. Batuan berusia 80 juta tahun itu merupakan salah satu inti dari situs Geopark Karangsambung.

Dikutip dari situs Desa Seboro, masyarakat setempat menyebut batu itu sebagai Watu Kelir karena di tempat itu ada batuan batuan tegak mendatar sepanjang puluhan meter. Bentuknya semacam kelir atau tirai pembatas dalam pertunjukan wayang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Uniknya, di sekitar Watu Kelir itu terdapat susunan batuan bulat-bulat yang bentuknya mirip kenong alias perangkat gamelan. Konon, dulu warga sering mendengar suara gamelan dari tempat tersebut.

Baca juga: Misteri Watu Kelir, Batu Purba Bersuara Gamelan & Tangisan

Dalam bahasa Jawa, kelir juga berarti tirai atau pembatas. Menurut cerita yang berkembang sejak dulu, situs Geopark Karangsambung merupakan pembatas antara dunia nyata dengan alam gaib.

Menurut cerita warga lokal, bukan hanya suara gamelan, mereka juga sering mendengar bunyi kentongan maupun tangisan manusia dari arah Watu Kelir. Jarak antara situs purba ini dengan permukiman penduduk sekitar 500 meter. Situs Watu Kelir terletak di Kali Muncar.

Baca juga: Watu Kelir, Situs Purbakala dari Dasar Samudra Hindia

watu kelir
Situs Watu Kelir di Kebumen, Jawa Tengah. (Facebook)

Kearifan Lokal

Bagi masyarakat setempat, kawasan Geopark Karangsambung Karangbolong, khususnya Watu Kelir memiliki makna tersediri. Watu Kelir diyakini sebagai tempat pementasan wayang kulit zaman dahulu.

Hal itu dikarenakan warna batu rijang yang merah diyakini adalah sebuah kelir atau panggung pementasan wayang. Sedangkan lava bassal bagi masyarakat diyakini sebagai gamelan dan kenong alami.

Baca juga: Watu Kelir, Pembatas Dunia Nyata dan Alam Gaib?

Mitos itulah yang menjaga wilayah tersebut tetap lestari dan alami sampai saat ini. Sampai saat ini mereka juga meyakini jika di kawasan Watu Kelir tersimpan benda-benda keramat seperti jimat yang bagi masyarakat sekitar diyakini sebagai benda pembawa keberuntungan.

Masyarakat setempat juga meyakini bahwa Watu Kelir adalah batas dua dunia, yaitu dunia fana yang saat ini ditinggali dan dunia alam gaib. Kelir sendiri juga memiliki makna tirai pembatas, oleh sebab itu watu kelir adalah pembatas dua kehidupan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya