SOLOPOS.COM - Gereja Blenduk di Kota Lama Semarang. (Instagram-@kotalamasemarang)

Solopos.com, SEMARANG – Gereja Blenduk adalah bangunan peninggalan kolonial Hindia Belanda yang berada di kawasan Kota Lama, Semarang, Jawa Tengah. Gereja yang sekarang berada di bawah sinode Gereja Protestan Indonesia Barat (GPIB) dengan nama G.P.I.B Imanuel. Gereja ini adalah yang tertua di Jawa Tengah.

Dilansir dari karya literasi yang ada di digilib.uns.ac.id dengan judul Potensi Gereja Blenduk Sebagai Obyek Wisata Religi dan Wisata Budaya di Kawasan Kota Lama Semarang, Rabu (25/5/2022), menurut sumber setempat, Gereja Blenduk dibangun pada 1753 oleh pendeta Johannes Wilhelmus Swemmelaar.

Promosi Jelang Lebaran, BRI Imbau Nasabah Tetap Waspada Modus Penipuan Online

Gereja ini awalnya berbentuk rumah panggung Jawa dengan atap yang sesuai dengan arsitektur Jawa. Kemudian pada 1894, bangunan gereja ini dipugar oleh HPA de Wilde dan Westmas. Penamaan ‘Blenduk’ berasal dari kata bahasa Jawa yang berarti setengah lingkaran. Disebut ‘Blenduk’ karena bagian atap gereja berbentuk seperti setengah lingkaran.

Ekspedisi Mudik 2024

Bangunan gereja ini berdiri di atas lahan seluas 400 meter per segi dengan bentuk bangunan segi delapan beraturan atau oktogonal dan sedangkan bilik-biliknya berbentuk empat persegi panjang dan sisi sebelahnya berbentuk salib Yunani.

Bagian atapnya yang blenduk seperti kubah pada masjid dilapisi perunggu dan di dalamnya terdapat sebuah Orgel Barok atau piano klasik. Secara keseluruhan, bentuk desain interior gereja tertua di Jawa Tengah ini bercirikan Belanda yang dihiasi sulur tumbuhan yang tertata sedangkan balkonnya mempunyai bentuk keindahan interior yang unik.

Baca juga: Bukan Cuma Se-Jateng, Semarang Kota Terbersih Se-Asia Tenggara

Atap gereja ini juga dibangun dengan menggunakan usuk kayu jati dan dibawah kubah terdapat lubang cahaya yang menyinari ruang dalam yang luas. Bangunan gereja ini juga memiliki dua buah menara di kiri dan kanan. Masing-masing menara ini beratap kubah kecil, sedangkan pintu masuknya merupakan pintu ganda dari panel kayu.

Baca Juga: Orang Salatiga Paling Boros Se-Jateng, Demen Belanja?

Terakhir Dipugar Pada 2003

Dari segi bangunan keseluruhan, gereja tertua di Jawa Tengah ini memiliki gaya Pseudo Barouque atau gaya arsitektur Eropa pada abad 17-19. Pada 1981-1982, dilakukan studi kelayakan Gereja Blenduk dalam upaya proyek pemugaran pemeliharaan peninggalan sejarah dan purbakala Jawa Tengah dan proses renovasi terakhir dilakukan pada 2003 silam.

Setiap renovasi diabadikan lewat tulisan di atas batu marmer yang terpasang di bawah alter gereja. Renovasi-renovasi tersebut sama sekali tidak merubah ciri khas bangunan yang mengadopsi gaya arsitektur Eropa klasik yang anggun dan aristokrat.

Meskipun bangunan bersejarah, Gereja Blenduk yang berlokasi di Jl Letjen Soepraprto ini masih digunakan sebagai tempat beribadah bagi umat Nasrani di Semarang. Usianya yang sudah lebih dari dua abad ini menjadikan gereja ini sebagai gereja tertua di Jawa Tengah dan telah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya