SOLOPOS.COM - Foto pemandangan gedung bertingkat di Jakarta, Kamis (4/11/2021). Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BPKM) mencatat realisasi investasi triwulan III-2021 atau periode Juli-September 2021 mencapai Rp216,7 triliun. Nilai tersebut tumbuh sebesar 3,7% (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun 2020 yang tercatat Rp209 triliun. (Antara/Galih Pradipta)

Solopos.com, JAKARTA – Kementerian Investasi/BKPM menyiapkan sejumlah strategi untuk mencapai target investasi 2023.

Hal itu menyusul target investasi yang telah ditetapkan pemerintah senilai Rp1.250 triliun hingga Rp1.400 triliun pada 2023, atau naik dari tahun sebelumnya yang tercatat Rp901,2 triliun.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM, Nurul Ikhwan, mengatakan strategi yang akan digunakan masih berkaitan dengan upaya BKPM untuk merealisasikan investasi-investasi di sektor prioritas.

Ada empat sektor prioritas yang coba didekati BKPM, terutama yang berhubungan dengan industri padat karya tetapi juga memiliki orientasi ekspor.

Pertama, berkaitan dengan industri farmasi. Nurul menjelaskan ketertarikan industri farmasi di Indonesia mulai meningkat.

Baca Juga: Berdiri di KIT Batang, Segini Nilai Investasi Rumah Keramik Indonesia

“Ada beberapa perusahaan yang sudah mendekati kita yang kebetulan perusahaannya juga bukan perusahaan yang baru tapi dia mengekspansi, itu juga ada,” kata Nurul, Senin (13/6/2022). Industri lainnya yaitu otomotif, elektronik, termasuk semi konduktor dan IT.

Prioritas kedua adalah infrastruktur dan digital ekonomi, khususnya untuk mempromosikan Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Disitu nanti berbagai proyek kalau nanti sudah matang master plan-nya urusan kegiatan promosi dan perizinan investasinya dari Kementerian Investasi/BKPM akan terlibat banyak sekali,” jelas dia.

Lalu ada industri pertambangan yang menjadi cikal bakal awal hilirisasi.

Hilirisasi menjadi salah satu strategi utama BKPM.

Baca Juga: Target Investasi Nasional Pada 2022 Capai Rp1.200 Triliun

Nurul mengatakan selain menarik investasi, hilirisasi juga akan menaikkan ekspor juga menyerap tenaga kerja.

Terakhir adalah renewable energy. Dia menjelaskan investor saat ini sangat tertarik dengan renewable energy.

Oleh karena itu, BKPM tengah mempersiapkan peluang investasi sehingga pada saat Indonesia sudah masuk menjadi bagian dari pemasok global dari produk-produk yang ada, Indonesia sudah memproduksi hasil produk tersebut dengan energi baru terbarukan (EBT).

“Jadi at the same time di samping kita mencoba meningkatkan investasi, kita juga harus menjadi bagian dari industri yang lebih hijau, yang bisa punya concern juga terhadap emisi karbon dunia dan juga nyambung dengan emisi kita,” lanjut dia.

Berita ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul: Kejar Target Investasi Rp1.250 Triliun pada 2023, Ini Strategi BKPM 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya