SOLOPOS.COM - Ilustrasi ular piton. (Reuters)

Solopos.com, SRAGEN – Sungai Garuda di Karangmalang, Sragen, Jawa Tengah, disebut-sebut sebagai habitat piton. Dugaan itu menguat lantaran beberapa kali terjadi penemuan ular piton di bantaran sungai tersebut.

Anggota Komunitas Reptil Exalos Indonesia Regional Sragen, Rifqi Adhe Kurniawan, menyebut habitat piton memang di daerah yang dekat dengan sumber air. Dia berasumsi Sungai Garuda menjadi habitat piton karena banyak penemuan ular berukuran besar di perairan itu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

50 Bidan Diduga Ikut Aborsi Janin Pakai Bahan Kimia di Septic Tank

Sarang piton biasanya berada di rumpun bambu atau semak liar di dekat Sungai Garuda. Rumpun bambu biasanya menjadi tempat persinggahan piton.

“Banyaknya rumpun bambu itu sering digunakan piton untuk berkamuflase saat mau berjemur. Tetapi tidak menutup kemungkinan rumpun bambu itu jadi persinggahan piton,” katanya kepada Solopos.com, Senin (17/2/2020).

Suhu Udara Januari 2020 Terpanas Selama 141 Tahun

Rifqi Ade mengatakan, piton berkembang biak dua kali dalam setahun. Musim kawin piton terjadi antara September-Maret dan masa mengerami telurnya kurang lebih 100 hari.

Piton bisa bertelur banyak atau sedikit itu tergantung ukuran induknya. Rifqi Ade menyebut untuk piton dengan panjang empat meter itu bisa bertelur 28-35 butir.

“Namun yang kemungkinan bisa menetas sekitar 40% karena ada banyak predator juga di sungai. Piton itu berbahaya pada gigitan dan lilitan meskipun bukan ular berbisa,” ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya