SOLOPOS.COM - Ilustrasi pelecehan seksual. (Freepik)

Solopos.com, PALEMBANG — Korban kasus pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh dosen Universitas Sriwijaya (Unsri) bertambah menjadi 4 orang.

Dilansir dari Liputan6.com, Selasa (7/12/2021), sebanyak 4 mahasiswi diduga menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan dosen Unsri. Satu korban tercatat sebagai mahasiswi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan (FKIP). Dia diduga menerima pelecehan seksual dari dosen A.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Selain itu, tiga mahasiswi dari Fakultas Ekonomi (FE). Mereka diduga mengalami pelecehan seksual yang dilakukan dosen R.

Baca Juga : Dosen Tanya Ukuran Bra, Begini Respons Mahasiswi Universitas Sriwijaya

Dari tiga mahasiswa FE itu, satu orang melapor ke polisi telah menjadi korban pelecehan seksual salah satu dosen FE pada Sabtu (4/12/2021). Satu mahasiswi itu D.

Kepala Subdit 4 Remaja Anak dan Wanita (Renakta) Ditreskrimum Polda Sumatera Selatan (Sumsel), Komisaris Polisi Masnoni, di Palembang, Sabtu, mengatakan pihaknya menerima aduan dari D. Dia mengaku dilecehkan dosen R di FE.

D merupakan adik tingkat dua mahasiswi FE Unsri Kampus Indralaya, Ogan Ilir, yang lebih dulu melapor menjadi korban pelecehan seksual. Dalam pelaporan ini, lanjut dia, D menjadi saksi pemberat.

Baca Juga : Terungkap! Dosen Unsri Peluk dan Minta Oral Seks pada Mahasiswinya

“Dengan begitu, ada tiga korban yang mengaku jadi korban pelecehan dari oknum dosen R yang melapor. D ini sebagai saksi memberat karena pelaporannya sama dengan dua kakak tingkatnya yang lebih dulu melapor,” ujarnya.

Ia menjelaskan D ini mendapatkan pelecehan seksual tidak secara fisik. Dia menerima pesan dari R berisi kata-kata tidak senonoh. Pesan disampaikan melalui aplikasi WhatsApp.

Sementara itu, Ketua BEM FE Unsri, Farrel Farhan, di Palembang mengatakan mendampingi D melapor ke Mapolda Sumsel. D juga datang didampingi orang tuanya.

Baca Juga : Dosen Universitas Sriwijaya Akui Mencium dan Meraba Mahasiswinya

Ternyata, D ini sempat mengadukan kondisinya ke pos komando (posko) BEM FE Unsri sebelum akhirnya melapor ke Polda Sumsel. “Setelah dua kasus terungkap, kami membuka posko aduan. Dari situ kami menerima aduan dari rekan kami D ini. Lalu kami turut mendampingi D ke Mapolda Sumsel menyusul laporan yang lebih dulu dibuat,” jelas Farrel.

Ia berharap polisi menyelesaikan perkara pelecehan seksual yang diduga dilakukan dosen di Unsri secara tuntas. “Sejak awal kami mendampingi rekan kami melapor ke mapolda. Sebab, kami yakin mereka [Polda Sumsel] bisa menyelesaikan kasus ini secara adil. Di kampus [proses birokrasi] terlalu alot dan tidak pasti,” tuturnya.

Presiden Mahasiswa Unsri, Dwiki Sandy, menambahkan korban bakal menunjuk penasihat hukum untuk mendampingi mereka dalam perkara dugaan pelecehan seksual tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya