SOLOPOS.COM - Ilustrasi pergerakan saham. (Nurul Hidayat/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA — Pada awal perdagangan pekan ini, Senin (28/3/2022), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan kembali melanjutkan pelemahan.

Berkaca pada Jumat (25/3/2022), IHSG parkir pada posisi 7.002,53 atau turun 0,66 persen.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher Jordan dalam laporannya menjelaskan, IHSG ditutup melemah diakibatkan oleh profit taking jelang akhir pekan.

“Secara sentimen dari global didukung oleh pimpinan Barat yang sepakat meningkatkan bantuan untuk Ukraina. Dari dalam negeri diwarnai pembagian dividen,” jelasnya seperti dikutip Bisnis.

Dennies memprediksi IHSG akan kembali melemah besok. IHSG secara teknikal candlestick membentuk formasi dark cloud cover mengindikasikan potensi pelemahan.

Baca Juga: IHSG Terperosok ke Zona Merah, Saham Bukapalak Melemah

Namun pelemahan diperkirakan bersifat sementara karena pasar didorong optimisme dari pembagian dividen yang cukup besar oleh beberapa emiten.

Dari global investor masih akan mencermati perkembangan konflik Rusia dan Ukraina. Selanjutnya, Dennies memperkirakan IHSG bergerak pada level support 6.934 dan 6.968 serta resistance 7.045 dan 7.088.

Tim Riset Phintraco Sekuritas mengatakan, dari luar negeri, sentimen datang dari indeks-indeks Wall Street yang cenderung flat di perdagangan Jumat (25/3/2022).

Meski demikian, ketiga indeks utama Wall Street berhasil mencatatkan penguatan mingguan kedua berturut-turut. Strong employment data, salah satunya penurunan U.S.

Baca Juga: Sentuh Rp1 Juta/Gram, Cek Harga Emas Pegadaian Senin 28 Maret 2022

Initial Jobless Claims ke level terendah sejak 1969 sebanyak 187.000 di pekan yang berakhir pada 12 Maret 2022. Data tersebut meredam kekhawatiran pelaku pasar dari rencana kenaikan the Fed Rate yang lebih agresif di 2022.

Sementara itu, dari dalam negeri pelaku pasar mengantisipasi data indeks manufaktur bulan Maret 2022, yang diperkirakan bertahan di atas level 50 (batas level ekspansif).

Meski demikian, tingkat inflasi diperkirakan mencatatkan kenaikan signifikan ke 2,55 persen yoy di Maret 2022, dari 2,06 persen yoy di Februari 2022.

“Meski demikian, tingkat inflasi tersebut masih berada dalam rentang asumsi pemerintah. Kenaikan inflasi saat ini diperkirakan belum berdampak signifikan terhadap outlook ekonomi Indonesia,” tulis Tim Riset Phintraco Sekuritas.

Baca Juga: Harga Saham Rendah, BEI Solo Optimistis Pasar Modal Bergerak Positif

Dengan sentimen-sentimen tersebut, Tim Riset Phintraco Sekuritas memperkirakan dalam jangka pendek, terdapat potensi koreksi lanjutan terhadap IHSG.

“Selama tertahan di bawah 7000, terdapat kecenderungan IHSG tutup gap ke 6.950 hari ini. Meski demikian, selama bertahan di atas MA20 di 6900, IHSG masih berada dalam bullish trend,” tuturnya.

Adapun saham-saham yang dapat diperhatikan, meliputi BBCA, MAPI, SMRA, PWON, dan potensi technical rebound pada ASII, MTEL, INDF, CPIN dan JPFA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya