SOLOPOS.COM - Anggota Komisi II DPRD Klaten dan DPKPP Klaten melihat pengembangan padi Rajalele Srinuk di lahan demplot Desa Delanggu, Kecamatan Delanggu, Selasa (17/11/2020). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Varietas padi rajalele srinuk mulai ditanam di 162 hektare (ha) lahan percontohan atau demplot yang tersebar di 22 kecamatan di Klaten. Ini untuk memetakan lahan yang cocok ditanami varietas padi unggulan yang belum lama diluncurkan tersebut.

Selain rajalele srinuk, ada varietas baru bernama rajalele srinar. Kedua varietas itu hasil riset pemuliaan yang dilakukan Pemkab Klaten menggandeng Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan). Penelitian dilakukan sejak 2013 lalu dengan tujuan mempersingkat usia panen serta memangkas tinggi padi rajalele. Padi itu dikenal memiliki usia panen yang lama yakni 150-155 hari atau sekitar lima bulan. Sementara, ketinggian tanaman berkisar 146-155 sentimeter. Riset dilakukan melalui mutasi genetik dengan proses radiasi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dari penelitian itu, usia panen rajalele dan ketinggian bisa dipangkas. Usia panen rajalele menjadi 105 hari. Sementara, ketinggian tanaman hingga panen bisa dipangkas menjadi 110 sentimeter.

Yess, Padi Rajalele Varietas Baru asal Klaten Resmi Dilepas

Pada 27 Juni 2019, dua calon varietas lolos sidang dan mendapatkan rekomendasi untuk dilepas. Dua varietas baru padi rajalele itu diluncurkan pada 22 Oktober 2019.

Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Klaten, Widiyanti, mengatakan setelah diluncurkan benih mulai diperbanyak di lahan seluas 4 ha di UPT Humo. Benih itu lantas dikembangkan di lahan demplot yang tersebar di 22 kecamatan. Variestas yang dikembangkan yakni Rajalele Srinuk.

Rata-rata lahan demplot per kecamatan seluas 5 ha. Pengembangan lahan demplot itu dilakukan menggandeng kelompok tani. “Untuk sarana setiap lokasi percontohan ini kami berikan beberapa komponen seperti benih sebanyak 25 kg per Ha, 220 kg pupuk organik padat, dan 4 liter pupuk organik cair,” jelas Widiyanti saat ditemui wartawan di sela kunjungan bersama Komisi II DPRD Klaten di lahan demplot, di Desa Delanggu, Kecamatan Delanggu, Selasa (17/11/2020).

Benih Padi Srinuk dan Srinar Siap Disebar ke Petani Klaten Medio 2020

Tetap Pulen

Meski sudah melalui proses pemuliaan untuk memperpendek umur panen dan ketinggian tanaman, kualitas beras yang dihasilkan dari padi Rajalele Srinuk dan Srinar tetap sama yakni pulen dan wangi. Produktivitas hasil panen dari varietas baru itu juga tinggi.  Yakni, bisa mencapai 9 ton gabah kering giling per ha. Dengan hasil itu, varietas ini berpotensi jadi varietas padi unggulan dari Klaten.

“Kami kembangkan ke demplot ini untuk mengetahui tempat mana saja yang cocok untuk ditanami variestas rajalele srinuk agar tetap hasilnya tinggi dan rasanya unggul,” urai dia.

Lebih lanjut, Widiyanti mengatakan pengembangan demplot di 22 kecamatan itu menjadi salah satu proses sebelum varietas padi tersebut disebarluaskan. “Harapan kami beras ini menjadi ikon di Klaten,” ungkap dia.

BUPATI KLATEN Pimpin Panen Raya Rajalele

Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Klaten, Agus Riyanto, optimistis hasil pengembangan variestas rajalele srinuk dan rajalele srinar bisa mengembalikan kejayaan beras kualitas premium terutama dari wilayah Delanggu. Sejak lama Delanggu dikenal sebagai daerah penghasil beras kelas premium. Sehingga merek Beras Delanggu dikenal sebagai beras berkualitas. Salah satu varietas andalan yakni rajalele. Seiring berjalannya waktu, para petani di Delanggu mulai beralih ke varietas lain.

“Harapan kami ini [variestas baru rajalele] benar-benar menjadi ikon terutama di Delanggu. Beras berkualitas itu ya ada tenanan. Kalau kemarin-kemarin itu kan ada beras yang dikarungnya diberi cap Beras Delanggu, belum tentu isinya beras dari Delanggu,” kata Agus.

Agus menambahkan pihaknya siap mendukung upaya untuk mengembangkan padi varietas unggul ini dengan menyediakan apa yang dibutuhkan petani. Mulai dari tahap tanam, panen, hingga pascapanen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya