SOLOPOS.COM - Warga membantu membongkar gorong-gorong maut di Taman Royal, Cipondoh, Kota Tangerang, Banten, Kamis (7/10/2021). (Detik)

Solopos.com, TANGERANG — Aditya Putra, 20, spontan turun ke gorong-gorong untuk menolong karyawan PT Telkom yang berteriak dengan lemas.

Namun Aditya akhirnya ikut menghirup gas beracun di gorong-gorong hingga meninggal dunia.

Promosi Waspada Penipuan Online, Simak Tips Aman Bertransaksi Perbankan saat Lebaran

Ia menjadi salah satu dari lima korban gorong-gorong maut di Tangerang, Banten, Kamis (7/10/2021).

“Adit itu kerjanya di laundry, jadi bukan di Telkom. Jadi posisinya Adit itu ingin menolong orang Telkom gitu,” jelas ibunda Aditya, Dyah Ariati, saat ditemui Detik.com di kediamannya di Joglo, Jakarta Barat, Jumat (8/10/2021).

Keanehan

Diah menceritakan, sebelum kejadian Adit menunjukkan keanehan.

Dia meminta ibunya mengantarkan sampai ke depan pintu untuk berangkat kerja.

Biasanya, sebelum berangkat kerja Adit hanya mencium tangan ibunya kemudian langsung berangkat menggunakan sepeda motor.

“Enggak biasanya dia gitu, dia cuma cium tangan aja biasanya. Ini dia minta anterin depan pintu, saya tanya kenapa sih Mas? Dia masih males-malesan di motornya,” ucap Diah.

Baca Juga: Ternyata, 5 Orang Ini Memasuki Gorong-Gorong Penuh Gas Berbahaya 

Sekitar pukul 13.00 WIB, Diah mendapatkan kabar bahwa Adit telah meninggal dunia.

Menurut saksi yang melihat, mereka mengatakan saat itu Adit tengah membeli makanan.

Kemudian saat itu Adit mendengar teriakan orang minta tolong dalam gorong-gorong.

“Terus dengan responsifnya dia buka celana langsung masuk ke gorong-gorong itu. Kata saksi-saksi yang di sana seperti itu juga. Adit ini memang korban, tapi memang niat menolong,” kata Diah.

Sempat Tak Percaya

Diah sempat tidak percaya saat mendapat kabar anaknya menjadi salah satu korban tewas di gorong-gorong tersebut.

Ketika dia tiba di kamar jenazah RSUD Kabupaten Tangerang dan melihat jenazah anaknya dia baru percaya.

“Itu karena menyedot gas beracun karena memang sudah diuji coba karena itu gorong-gorong sudah lama tak terpakai. Keteledoran seperti apa saya kurang tahu. Kalau saya mikirnya ya mungkin anak saya niat membantu para korban yang minta tolong itu dengan spontannya dia ada nggak mikir ada gas beracun atau tidak,” jelasnya.

Baca Juga: Diduga Lalai hingga 5 Orang Meninggal, Polisi Akan Panggil Telkom Akses 

Menurut pengakuan ibunya, Adit pribadi yang supel dan mudah bergaul.

Adit juga dikenal sebagai pribadi yang ringan tangan dan ramah dengan siapa saja.

“Pribadinya memang begitu, gampang terenyuh kalau sama orang,” kata Diah.

Dyah sudah mengikhlaskan kepergian anaknya meski masih tidak percaya anaknya pergi begitu cepat.

“Ya ada sih (bantuan), walaupun kasarnya saya sih ikhlas, karena anak saya memang tidak ada paksaan untuk menolong memang dari hatinya dia aja mau menolong,” pungkasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya