SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, MANCHESTER – Kasak-kusuk pelatih anyar Manchester United (MU) musim depan terus berseliweran meski Jose Mourinho masih ada di Old Trafford. Klub berjuluk Setan Merah itu menebar radar untuk mengintip peluang mendatangkan manajer papan atas yang cocok dengan filosofi klub. Maklum, sejak ditangani Mou, United dianggap kehilangan ruhnya sebagai tim yang spartan dan berorientasi menyerang.

Sederet nama mulai Zinedine Zidane hingga Mauricio Pochettino muncul sebagai kandidat pelatih baru MU sejauh ini. Terakhir, United dikabarkan siap menggoda Pochettino dengan iming-iming dana sebesar 40 juta poundsterling (Rp739,3 miliar) untuk bergabung di Old Trafford, seperti dilansir The Sun, Jumat (7/12/2018). Hal itu dengan catatan MU gagal memenuhi target musim ini dan Mourinho dipecat pada akhir musim.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

United memang harus membayar kompensasi besar jika memecat The Special One di tengah jalan. Namun klausul kontrak Mourinho juga menyebutkan MU tak perlu mengeluarkan banyak uang jika mereka gagal menembus zona Liga Champions di akhir musim. United harus bersaing dengan Real Madrid untuk mendapatkan tanda tangan Poch, sapaan Pochettino.

Pochettino sendiri pernah mengeluhkan kondisi klub menyusul stadion yang tak kunjung usai. Hal itu berdampak pada nihilnya dana transfer Spurs pada awal musim. Tottenham menjadi satu-satunya tim di Liga Premier yang tidak memboyong pemain anyar. Namun kelihaian Poch membuat Tottenham tetap berada di posisi empat besar. Pelatih asal Argentina ini dianggap bisa mencapai potensi terbaiknya jika melatih klub sekelas MU.

Legenda MU, Paul Scholes, menyadari Zidane dan Pochettino menjadi kandidat kuat pengganti Mourinho. Namun dia terang-terangan meragukan kapasitas Zidane yang pernah memberikan tiga trofi Liga Champions bagi Real Madrid. Scholes mengatakan melatih MU adalah pekerjaan yang sangat berbeda ketimbang menangani Madrid yang sudah memiliki tim juara. “Dia harus membangun kembali kepercayaan diri skuat yang tidak tampil begitu baik,” ujarnya dilansir Daily Mail.

Tak hanya itu, Zizou juga dianggap tak cocok dengan filosofi dan tuntutan fans soal sepak bola menyerang. Scholes menilai gaya bermain Zidane tidak demikian. Selama menangani Madrid, Zidane adalah pelatih fleksibel yang berorientasi pada hasil, bukan permainan ofensif. Zidane bisa mengubah taktik demi menyesuaikan dengan tim lawan, hampir mirip dengan The Special One. Jadi, siapa yang layak melatih Setan Merah?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya