SOLOPOS.COM - Perdana Menteri Australia, Scott Morrison. (Reuters)

Solopos.com, CANBERRAKebakaran hutan di Australia telah menelan korban sedikitnya 24 jiwa. Di tengah kebakaran hutan itu, Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, justru tengah berlibur di Hawaii bersama keluarganya.

Hal itu membuat Morrison ramai dikritik. Ia juga dikritik setelah mengumumkan bahwa untuk kali pertama dalam sejarah Australia, 3.000 tentara, pasukan cadangan angkatan laut, dan angkatan udara akan dilkerahkan ke dalam pertempuran melawan api.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ia juga berkomitmen menganggarkan US$14 juta USD untuk menyewa pesawat pemadam kebakaran dari luar negeri. Namun kebijakan Morrison itu menimbulkan komplain karena dia membutuhkan waktu terlalu lama untuk bertindak.

Sebab, kebakaran telah membakar jutaan hektar hutan di New South Wales, Victoria dan Australia Selatan, sebuah wilayah dua kali ukuran Maryland.

Morrison mengatakan pada konferensi pers hari Minggu bahwa ini bukan waktunya untuk menyalahkan.

Di tengah ramainya kritik, Morisson memberikan pembelaan. "Ada banyak kesalahan yang terjadi dan sekarang adalah waktunya untuk fokus pada respons yang sedang dibuat. Menyalahkan tidak membantu siapa pun pada saat ini dan analisis yang berlebihan terhadap hal-hal ini bukanlah latihan yang produktif," katanya seperti dikutip Detik.com, Minggu (5/12/2020).

Ia menambahkan bahwa tak ada perselisihan di negaranya tentang masalah perubahan iklim secara global dan pengaruhnya terhadap pola cuaca global "Itu termasuk bagaimana dampaknya di Australia," katanya.

"Saya harus memperbaiki catatan di sini. Saya telah melihat sejumlah orang menyarankan bahwa entah bagaimana pemerintah tidak membuat hubungan ini. Pemerintah selalu membuat hubungan ini dan itu tidak pernah berselisih."

Suhu yang lebih dingin dan angin yang lebih ringan pada hari ini membuat lega komunitas yang terancam, sehari setelah ribuan orang terpaksa mengungsi ketika api mencapai pinggiran-pinggiran Kota Sydney.

Ribuan petugas pemadam kebakaran masih berjuang untuk menahan api, tetapi banyak api yang terus membakar di luar kendali, mengancam akan memusnahkan kota-kota pedesaan dan menyebabkan kerusakan yang hampir tak terhitung untuk properti dan satwa liar.

Ketika fajar menyingsing di lanskap yang menghitam, sebuah gambar muncul tentang bencana dengan skala yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dinas Pemadam Kebakaran Pedesaan mengatakan 150 kebakaran aktif di negara bagian itu, 64 di antaranya tidak terkendali.

"Itu bukan sesuatu yang kita alami sebelumnya," kata Perdana Menteri New South Wales Gladys Berejiklian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya