SOLOPOS.COM - Peserta bernama Nasib Muljo berlari memakai baju lurik dan caping saat mengikuti CommuterRun di depan Stasiun Balapan, Minggu (18/9/2022).(Solopos/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SOLO – Mahasiswa semester tiga STIE Pignatelli Solo, Nasib Muljo memang bernasib baik karena meraih juara I kategori best costume putra saat mengikuti etape 3 CommuteRun dengan rute Stasiun Purwosari-Stasiun Palur, Karanganyar. Nasib memakai kostum baju lurik sebagai simbol budaya Kota Solo.

Di tengah ratusan peserta event olahraga itu, ada beberapa pelari yang memakai kostum unik dan nyentrik. Salah satunya, Nasib Muljo yang berlari memakai baju lurik.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Nasib berlari menyusuri jalanan Kota Solo mulai dari Purwosari-Balapan-Jebres-Palur, Karanganyar. Tak pelak, banyak pengguna jalan yang terkesima dengan gaya nyentrik Nasib.

Tak sedikit pengendara sepeda motor yang menonton Nasib saat berlari di jalan depan Stasiun Balapan. “Kota Solo terkenal dengan baju lurik. Ini budaya bangsa Indonesia. Saya juga ingin sekaligus mengangkat budaya bangsa. Tak hanya ikut lomba lari dan menjaga kesehatan,” ujar dia, saat berbincang dengan Solopos.com, Minggu (18/9/2022).

Nasib tak mau kalah dengan pelari lainnya saat menempuh jarak sekitar 10 kilometer. Meski memakai baju lurik, Nasib ingin membuktikan dirinya mampu menyentuh garis finis di bawah flyover Palur, Karanganyar.

Baca Juga: Selamat! Inilah Para Pemenang CommuteRun 2022

Dia mengaku beberapa kali mengikuti event serupa yang digelar di kota lain. “Saya memang suka lari. Agak butuh tenaga ekstra karena memakai baju lurik. Lebih panas dan menguras tenaga. Kalau peserta lain kan memakai kaus dan celana pendek,” ujar dia.

Tak hanya Nasib, ada peserta lain yang juga memakai kostum super unik. Kali ini, peserta bernama Eko David Rianto memakai kostum spiderman lengkap dengan penutup kepala warna merah.

Eko juga mengambil etape 3 mulai dari Stasiun Purwosari-Palur sejauh 10 kilometer. Eko menyabet kategori juara II Best Costume Putra.

Baca Juga: Bocah 8 Tahun Asal Semarang Nyaris Masuk 3 Besar Etape 1 CommuteRun 2022

Berbeda dengan pelari lainnya, Eko tampak kepayahan mendekati garis finis. Tenaganya terkuras. Cucuran butiran keringat membasahi kostum manusia laba-laba tersebut. Dia langsung membuka penutup kepala dan duduk beristirahat sesaat tiba di garis finis.

“Sangat menguras tenaga memakai kostum spiderman dan berlari 10 kilometer. Tapi bersyukur saya bisa sampai finis. Sejak kecil, saya memang hobi membeli barang-barang yang berbau tokoh marvel seperti Spiderman,” ujar dia.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya