SOLOPOS.COM - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Agustina Wilujeng Pramestuti (berdiri) menceritakan pengalaman saat kuliah kepada seratusan mahasiswa penerima program Kartu Indonesia Pintar Kuliah di Ndayu Park, Sragen, Minggu (16/1/2022). (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SRAGEN — Anggita Viska Alfiansah, 18, punya cara sendiri untuk bisa menempuh pendidikan di perguruan tinggi meskipun keluarganya memiliki keterbatasan secara ekonomi.

Warga Desa Soko, Kecamatan Miri, Sragen, ini akhirnya bisa kuliah setelah mendapatkan bantuan melalui program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah. “Sebelumnya saya mengurungkan diri untuk tidak kuliah karena masalah ekonomi kemudian mendapatkan beasiswa ini. Saya mendaftar dengan membawa piagam-piagam,” kata Angggita, Minggu (16/1/2022) petang.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ibunda anggita bekerja sebagai karyawan swasta. Sedangkan ayahnya bakul buah keliling. Dia punya adik berusia 10 tahun yang juga membutuhkan biaya pendidikan.

Berkat Program KIP Kuliah, Anggita mendapatkan bantuan biaya kuliah sebesar Rp5,7 juta/semester. Di tangan Anggita, selain membayar kuliah, uang tersebut bisa juga mencukupi kebutuhan lain serta modal usaha.

Baca Juga: Kolaborasi SMKN 1 Kedawung dengan 3 Desa Sukses Hasilkan Agrowisata

Mahasiswa semester 1 Prodi Administrasi Bisnis Universitas Sahid Surakarta tersebut memakai dana bantuan untuk memulai usaha sosis bakar di Kawasan Wisata Gunung Kemukus. Usaha itu dijalankan oleh keluarganya untuk penghasilan tambahan.

“Gunung Kemukus lagi booming dan dari situ ada peluang usaha,” jelasnya.

Adapun Anggita merupakan satu dari 138 mahasiswa yang menerima program KIP yang mendaftar melalui PDIP. Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Agustina Wilujeng Pramestuti, menyalurkan program perintah tersebut dengan kuota 1.500 mahasiswa untuk seluruh Indonesia.

Anggita mengetahui informasi adanya KIP Kuliah dari kakak tingkatnya. Dia menjadi satu-satunya mahasiswa yang lolos mengikuti program KIP Kuliah yang terdata di partai banteng moncong putih tersebut.

Baca Juga: Mulai Ngajar dengan Murid Penuh, Ini Tanggapan Para Guru di Sragen

Namun, mahasiswa yang menerima KIP Kuliah diwajibkan menjaga pencapaian prestasi akademik supaya tetap mendapatkan program selama delapan semester. Anggita mengatakan harus menjaga IPK minimal 3.00 untuk mahasiswa perguruan tinggi swasta dan 3.25 bagi mahasiswa perguruan tinggi negeri.

Sementara itu, Anggota DPR RI dari PDIP, Agustina Wilujeng Pramestuti, mengatakan dari kuota 250 orang untuk wilayah Sragen namun hanya 138 orang yang berhasil lolos mendapatkan KIP Kuliah. Ada sejumlah kendala yang dihadapi, antara lain calon penerima program tidak masuk data pokok pendidikan dan batasan kuota dari universitas.

Adapun KIP Kuliah adalah salah satu upaya pemerintah untuk membantu siswa yang memiliki keterbatasan ekonomi tetapi berprestasi untuk melanjutkan studi di perguruan tinggi.

Baca Juga: Para Kepala SD di Sragen Ngebet PTM Tanpa Pembatasan

Sementara itu, dari penulusuran Solopos.com https://kip-kuliah.kemdikbud.go.id/ belum ada informasi pendaftaran KIP Kuliah untuk 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya