SOLOPOS.COM - Pesiapan Muslim United di Masjid Gedhe Kauman Jogja beberapa waku lalu (Harian Jogja-Hamid Abdul Razak)

Solopos.com, JOGJA -- Setelah ditolak Sultan Hamengku Buwono (HB) X Jogja, kegiatan Muslim United yang sedianya digelar di Masjid Gedhe Kauman Keraton Kasultanan Yogyakarta akhirnya dipindah ke Masjid Jogokaryan, Sabtu (12/10/2019).

Kegiatan Muslim United dilangsungkan 11-13 Oktober 2019 dengan menghadirkan Ustaz Felix Siauw, Ustaz Abdul Somad, Ustaz  Hanan Attaki, hingga mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. Muslim United Seduluran Saklawase merupakan acara muslim ekspo, tablik akbar, aktivitas sosial, festival makanan, muslim comunity gathering, dan ada juga pojok anak. Tahun ini merupakan penyelenggaraan yang kedua digelar di Jogja.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Panitia Muslim United memindahkan kegiatannya dari Masjid Gedhe Kauman ke Masjid Jogokaryan, Sabtu (12/10/2019), padahal kegiatan sudah berlangsung sehari di Masjid Gedhe Kauman.

Pesiapan Muslim United di Masjid Gedhe Kauman Jogja beberapa waku lalu (Harian Jogja-Hamid Abdul Razak)

Pemindahan Lokasi

Pemindahan kegiatan tersebut dirilis resmi melalui akun instagram @muslimunited.official pada Sabtu pagi. Dalam rilisnya, panitia menyebut keputusan tersebut didasarkan pada kesepakatan bersama antara Forum Ukhuwah Islamiyah (FUI) DIY, Takmir Masjid Gedhe Kauman dan Official Crew Muslim United #2.

Berdasarkan keputusan tersebut, kegiatan Muslim United #2 sejak Sabtu (12/10/2019) sore pukul 15.00 WIB berlangsung di Masjid Jogokariyan Jogja. Terkait rilis tersebut, Nanang Syaifurozi selaku ketua panitia Muslim United 2019 membenarkan. Hanya saja, dia tidak mengutarakan alasan lanjut kepindahan kegiatan dari Masjid Gedhe Kauman ke Jogokaryan.

"Benar, itu rilis resmi," jawab Nanang saat dimintai konfirmasi Harian Jogja--Solopos Group, Sabtu.

Atribut Dilepas

Dari pantauan Harian Jogja, panitia mulai mencopoti sejumlah atribut kegiatan Muslim United di Masjid Gedhe Kauman mulai Sabtu pagi. Sejumlah video player seperti di depan Masjid Gedhe sudah diturunkan. Begitu pula panggung kecil di depan pintu gerbang masjid mulai dilepas.

Salah satu jemaah yang ikut kegiatan tersebut, Sudrajat, warga Kulonprogo menyesalkan dengan perpindahan lokasi kegiatan dari Masjid Gedhe Kauman ke Masjid Jogokaryan. Baginya, kegiatan pengajian di masjid suatu hal yang lumrah. "Tidak perlu dilarang, karena pengajian ya biasanya di Masjid. Tapi kami hormati keputusan panitia," katanya.

Polemik kegiatan Muslim United ini muncul ketika panitia Muslim United tetap berkeras menggelar kegiatan di Masjid Kagungan Ndalem Masjid Gedhe Kauman.  Padahal dari pihak Keraton Jogja tidak mengizinkan panitia untuk menggunakan Masjid tersebut karena satu dan lain hal. Bahkan Gubernur DIY yang juga Raja Ngayogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X menegaskan kegiatan Muslim United di Masjid Gedhe Kauman tidak mengantongi izin dari keraton.

Atas sikap "mbalelo" tersebut, Sultan menyerahkan persoalan itu kepada pihak kepolisian. "Itu kan urusan polisi, kalau saya hanya itu, ya kan (memberi izin atau tidak). Ya masalah keamanan dan sebagainya itu kan urusan polisi," ujar Sultan HB X kepada wartawan di Kompleks Kepatihan, Jumat (11/10).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya