SOLOPOS.COM - Seniman lawak Jogja, Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Soesanto Gunoprawiro atau biasa disapa dengan nama Mbah Guno (Ujang Hasanudin/JIBI/Harian Jogja)

Berita duka dari dunia seni Jogja.

Harianjogja.com, JOGJA — Seniman lawak Jogja, Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Soesanto Gunoprawiro atau biasa disapa dengan Mbah Guno meninggal. Jenazah sempat disemayamkan di rumah duka Jalan Wijilan, Panembahan, Kecamatan Kraton, Kamis (16/6/2016).

Promosi Timnas Garuda Luar Biasa! Tunggu Kami di Piala Asia 2027

(Baca Juga :

Suasana rumah duka seniman lawak Jogja, Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Soesanto Gunoprawiro atau biasa disapa dengan nama Mbah (Ujang Hasanudin/JIBI/Harian Jogja)
Suasana rumah duka seniman lawak Jogja, Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Soesanto Gunoprawiro atau biasa disapa dengan nama Mbah (Ujang Hasanudin/JIBI/Harian Jogja)
Suasana pemakaman seniman lawak Jogja, Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Soesanto Gunoprawiro atau biasa disapa dengan nama Mbah (Ujang Hasanudin/JIBI/Harian Jogja)
Suasana pemakaman seniman lawak Jogja, Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Soesanto Gunoprawiro atau biasa disapa dengan nama Mbah (Ujang Hasanudin/JIBI/Harian Jogja)

)

Hesti Guntari, anak ketujuh dari Mbah Guno mengungkapkan, dalam keluarga sosok ayahnya termasuk jarang marah.

“Kalau marah malah kadang kata-katanya nya itu diplesetkan jadi lucu, jadi kita ya malah ga merasa takut,” ungkapnya.

Menurutnya, Mbah Guno adalah seorang kepala keluarga yang sangat hebat, sangat menyayangi istri dan anakaianaknya nya. Termasuk pekerja keras untuk menghidupi keluarganya, mengajarkan nilai nilai hidup yang luhur bagaimana menjadi orang harus sederhana, menerima apa adanya, tidak neko-neko, banyak bersyukur, menghargai semua apa yg ada.

Dalam pendidikan Mbah Guno menekankan pada keluarganya untuk menuntut ilmu setinggi-tingginya, minimal sampai kuliah. “Beliau ingin anak-anaknya melebihi pekerjaan beliau sebagai guru,” ucap Hesti yang kini sebagai dokter Radiologi di RSUP DR Sardjito.

Jenazah Mbah Guno diberangkatkan dari kediamannya menuju Giri Sapto, Imogiri, Bantul, sekitar pukul 10.00 WIB. Banyaknya pengiring jenazah mendapat pengawalan dari kepolisian. Mbah Guno pergi meninggalkan seorang isteri, sembilan anak, 12 cucu, dan dua cicit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya