SOLOPOS.COM - Mantan pelari nasional Suryati Marija meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan di jalan tol menuju Pekanbaru, Riau, Sabtu (23/4/2022).  (ANTARA/Dokumentasi Pribadi via KONI Pusat)

Solopos.com, JAKARTA—Mantan pelari jarak jauh nasional Suryati Marija meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan di jalan tol menuju Pekanbaru, Riau, Sabtu (23/4/2022).

Dalam keterangan tertulis KONI Pusat, Minggu, Suryati bersama suami dan anaknya saat kecelakaan tersebut. Sang suami, Irwan Pulungan, dan putrinya mengalami luka-luka.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Jenazah Suryati langsung di bawa ke Rumah Sakit Awal Bross, Pekanbaru dan selanjutnya di bawa ke Medan, Sumatra Utara untuk disemayamkan pada Minggu pagi.

Baca Juga: Kabar Duka: Atlet Voli Solo Meninggal Dunia

Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Marciano Norman mengucapkan duka cita atas meninggalnya mantan atlet lari jarak jauh Indonesia sekaligus pelatih Pusat Pelatihan dan Latihan Pelajar (PPLP) Sumatra Utara tersebut.

“Selaku Ketua Umum KONI Pusat, dan mewakili masyarakat olahraga prestasi Indonesia, saya mengucapkan turut berduka cita. Selamat jalan patriot olahraga Indonesia. Prestasi mu akan selalu kami kenang, jasa mu akan terus memotivasi kami. Kesetiaan mu kepada olahraga prestasi, kami apresiasi. Semoga sosok mu terus menginspirasi lahirnya atlet-atlet hebat yang akan membanggakan Indonesia,” kata Marciano.

Semasa hidup, Suryati adalah atlet pada era 1980-an yang kerap turun pada nomor lari jarak jauh 5.000m, 10.000m, dan maraton. Mendiang Suryati pernah menyumbang medali emas untuk Indonesia pada berbagai ajang internasional seperti SEA Games.

Baca Juga: Atlet Paralayang Semarang yang Jatuh Latihan Dikenal Berjiwa Sosial

Berdasarkan laman athleticspodium.com, Suryati menyabet tiga medali dengan perincian satu emas (maraton), perak (3000m) dan perunggu (10.000m) pada SEA Games 1989 di Kuala Lumpur Malaysia.

Kemudian pada SEA Games 1991 di Manila, Filipina, Suryati meraih perak pada nomor 10.000m. Pada tahun yang sama dia juga meraih perunggu nomor 1km pada Kejuaraan Asia. Lalu pada SEA Games 1993 di Singapura meraih satu emas (maraton) dan perunggu (3000m).

Setelah gantung sepatu, Suryati mengabdi di Dispenda Medan dan melanjutkan karier sebagai pelatih bersama sang suami. Mereka pun sukses melahirkan talenta-talenta atletik seperti Edy Haryanto Harahap, Nyai Prima Agita Siregar, dan lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya