SOLOPOS.COM - Ilustrasi orang mengalami asam urat tinggi (Freepik)

Solopos.com, SOLO-Ada sejumlah fakta terkait penyakit asam urat yang perlu diketahui, bukan sebatas merupakan suatu kondisi yang dapat menyebabkan rasa nyeri, pembengkakan, dan rasa panas di daerah persendian. Penyakit ini terjadi akibat produksi asam urat (metabolisme purin) yang berlebihan, pembuangan di ginjal yang berkurang atau kombinasi keduanya, dan dapat menyerang semua sendi tubuh.

Umumnya, penyakit asam urat lebih mudah menyerang pria, terutama mereka yang berusia 30 tahun ke atas, dan menyerang wanita setelah mengalami menopause. Lalu adakah persamaannya dengan rematik? Simak ulasannya di info sehat kali ini.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dokter spesialis penyakit dalam, dr. RA Adaninggar, SpPD dan dr Sandra Sinthya Langow, SpPD-KR menjelaskan bahwa sebenarnya ada perbedaan penyakit asam urat dengan rematik. Menurut mereka penyakit rematik adalah suatu penyakit radang sendi dengan berbagai penyebab. Misalnya, degeneratif, autoimun atau infalamasi non autoimun. Pada penyakit asam urat, radang sendi terjadi karena penumpukan kristal asam urat di dalam sendi akibat asam urat yang berlebihan di dalam tubuh.

Baca Juga: Kebanyakan Makan Makanan Manis? Ini Cara Detoksifikasi Kelebihan Gula

“Jadi, tidak semua radang sendi itu penyakit asam urat, tetap harus dicari kemungkinan penyebab lain,” jelas mereka melalui laman Instagram @drningz dan @sandrasinthya,seperti dikutip dari Bisnis.com pada Rabu (10/11/2021).

Penyakit rematik merupakan penyakit yang berbahaya, sehingga harus ditangani dengan baik. Jika Anda menunjukkan gejala-gejala rematik, sebaiknya segera berobat ke dokter dan tidak melakukan pengobatan sendiri karena pengobatan macam-macam kondisi rematik ini sangat berbeda.

Penyakit asam urat ini bisa terjadi baik pada pria maupun wanita bila ada kelebihan produksi asam urat/metabolisme purin dan atau ada gangguan pembuangan asam urat dari ginjal. Meskipun dapat terjadi pada pria maupun wanita, pria lebih berisiko 10 kali lebih tinggi mengalami asam urat dibandingkan pada wanita muda. Hal ini disebabkan karena pada wanita premenopause, adanya hormon estrogen dapat meningkatkan pembuangan asam urat di ginjal. Namun pada wanita menopause, risiko penyakit asam urat akan meningkat, sama halnya seperti pria.

“Jika ada wanita usia produktif dengan asam urat tinggi, harus dicari penyebab penyakit yang meningkatkan produksi asam urat atau gangguan fungsi ginjal,” saran mereka.

Penyakit asam urat dapat terjadi pada semua usia bila ada kelebihan produksi asam urat/metabolisme purin dan atau ada gangguan pembuangan asam urat dari ginjal. Kelebihan produksi asam urat/metabolisme purin bisa terjadi karena kelainan genetik enzim metabolisme purin, penyakit kelainan darah, cedera, atau operasi yang meningkatkan penghancuran sel, serta makan makanan yang tinggi asam urat. Sementara itu, gangguan asam urat di ginjal bisa terjadi karena gangguan fungsi ginjal, penggunaan obat-obatan tertentu serta penyakit metabolik atau gangguan hormon.

Baca Juga:  Viral Anak Balita Diberi Makanan Pedas, Amankah Bagi Perut Anak?

Benarkah makan sayuran hijau dapat membuat asam urat kambuh? Kangkung dan bayam sering kali dianggap sebagai penyebab asam urat. Padahal, menurut dr Ning dan dr Sandra, fakta ilmiahnya tidaklah demikian. “Sayuran hijau tidak mengandung purin tinggi,” kata mereka. Bahan makanan tinggi purin yang harus Anda batasi adalah jeroan, daging merah, minuman manis dan alkohol. Apakah penyakit asam urat hanya menyerang sendi? Nyeri sendi merupakan gejala utama serangan asam urat.

Namun penyakit akibat asam urat tinggi tidak hanya berkaitan dengan nyeri sendi dan kerusakan sendi saja. Asam urat tinggi yang menahun bisa juga menyebabkan gangguan pada ginjal dan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular seperti jantung dan stroke. Oleh karena itu, sangat penting mengendalikan kadar asam urat mencapai nilai normal untuk mencegah komplikasi.

Apakah diet saja sudah cukup untuk mengobati asam urat tinggi? Pengaturan makanan sangat penting pada pasien asam urat tinggi. Selain membantu menurunkan asam urat, pengaturan diet dapat mencegah obesitas, hipertensi, dan diabetes yang sering terjadi bersama dengan asam urat tinggi. Namun, menurut mereka, pengaturan makan saja tidaklah cukup, terutama pada kondisi asam urat yang sangat tinggi. Menurut data dari Gout and Uric Acid Education Society, bahkan dengan pengaturan diet super ketat, kadar asam urat hanya turun 1 mg/dl. Terapi dengan obat penurun asam urat misalnya allopurinol tetap dibutuhkan untuk mempertahankan kadar asam urat dibawah 6 mg/dl.

Fakta berikutnya terkait penyakit asam urat adalah soal penanganan  yang dibagi dua. Pertama, pengobatan serangan akut dengan obat penghilang nyeri. Kedua, obat penurun asam urat untuk mencapai kadar asam urat dibawah 6 mg/dl secara kontinyu. Obat penghilang nyeri biasanya akan dihentikan jika nyeri membaik. Namun, obat penurun asam urat seperti allopurinol atau febuxostat, harus digunakan jangka panjang untuk mempertahankan kadar asam urat yang normal.

Baca Juga:  WHO: Eropa dan Asia Tengah Jadi Episentrum Pandemi Covid-19

“Jangan takut menggunakan obat penurun asam urat karena obat ini tidak merusak ginjal. Sebaliknya, jika Anda tidak konsumsi obat penurun asam urat, kadar asam urat yang tinggi inilah yang bisa merusak ginjal. Bisa secara langsung, dan juga bisa menyebabkan batu ginjal,” jelas mereka.

Banyak orang berpikir bahwa penyakit asam urat tidak berbahaya karena gejalanya hanya nyeri sendi saja. Faktanya, penyakit asam urat yang tidak ditangani dengan baik, akan menyebabkan kerusakan sendi dan organ tubuh lain. Pada penyakit asam urat kronik, sendi bisa mengalami erosi, terjadi kelainan bentuk sendi yang bisa disertai dengan gangguan fungsi sendi. Kunci mencegah komplikasi akibat asam urat tinggi adalah tercapainya kadar asam urat dibawah 6 mg/dl secara kontinyu. Perubahan gaya hidup seperti diet rendah purin, olahraga teratur, minum dan obat penurun asam urat secara kontinyu bisa mencegah komplikasi akibat asam urat tinggi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya