SOLOPOS.COM - Tangkapan layar video gambar desain bakal rel layang simpang joglo, Banjarsari, Solo, yang beredar via Whatsapp. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Video rencana desain penataan kawasan Simpang Tujuh Joglo dengan rel layang beredar via layanan perpesanan Whatsapp di Kota Solo sejak pekan lalu. Dari video itu tampak jalur ganda Rel Layang Joglo yang membentang di atas simpangan dan underpass atau lintas bawah.

Simpangan kendaraan itu berupa bundaran, sementara di bawahnya tampak lintas bawah yang menghubungkan Jl Ki Mangun Sarkoro dan Jl Sumpah Pemuda. Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Solo, Nur Basuki, membenarkan desain tersebut namun ia menyebut desain itu belum final.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Desain tersebut belum final. Soalnya kontraknya design and build. Kami sendiri belum mengetahui desain pastinya seperti apa, karena pelaksana proyek adalah Kementerian Perhubungan dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat [PUPR],” katanya melalui Whatsapp, Minggu (7/11/2021).

Baca Juga: IDAI Solo Ungkap Alasan Usulkan Larangan Anak Balita ke Tempat Publik

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo, Hari Prihatno, juga mengatakan hal senada. Ia mengatakan papat terakhir di Jakarta dengan Dirjen Perkeretaapian hanya membahas soal elevated rail atau rel layang Joglo Solo yang sudah siap lelang.

Kalau underpass, secara umum belum dibahas. Desain yang bawah (underpass dan penataan simpang) masih dalam kajian sehingga belum tentu desain di video yang beredar itu akan terlaksana. “Tapi menurut informasi, memang bentuk simpangannya bundaran seperti itu,” jelasnya saat dihubungi secara terpisah.

Tidak Ada APILL

Hari mengatakan bentangan rel layangnya panjang sehingga simpangan di bawahnya berbentuk bundaran. Tidak ada alat pengatur lalu lintas (APILL), namun kendaraan mengikuti flow atau alur yang sudah diatur.

Baca Juga: 7 Advokat Dampingi 2 Tersangka Kasus Menwa UNS Solo Dinilai Berlebihan

Dishub belum mengetahui rencana pengalihan arus saat proyek tersebut dimulai, karena Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) masih dimatangkan oleh Kemenhub. “Baru mau mulai lelang, kalau informasi lebih lanjut, kami hanya sebatas diundang rapat. Termasuk pengalihan arus kendaraan besar yang melintasi area itu,” jelas Hari.

Sebelumnya, pembangunan rel layang Joglo Solo bakal dilakukan dengan dua skema pendanaan. Pertama menggunakan alokasi anggaran rupiah murni untuk single elevated railway, kemudian untuk yang jalur ganda menggunakan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Balai Teknik Perkeretaapian (BTPK) Wilayah I Jawa Tengah, Dheky Martin, mengatakan paket pertama yakni pembangunan rel layang tunggal dilakukan BPTK sedangkan rel ganda oleh satuan kerja (satker) lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya