Solopos.com, SEMARANG – Kabar seorang tenaga kesehatan (nakes) RSUD Gunawan Mangunkusumo Ambarawa, Kabupaten Semarang ditusuk keluarga pasien Covid-19 beredar viral di media sosial. Informasi itu diunggah Twitter salah satunya oleh akun @InfoUngaran.
Dalam unggahan itu, @InfoUngaran menulis tentang keluarga pasien yang menusuk nakes dengan gunting karena tidak mau anggota keluarganya dikubur secara protokol kesehatan (prokes). Akun tersebut juga mengunggah video keributan yang terjadi di sebuah ruangan di RSUD Ambarawa.
Promosi BRI Group Buka Pendaftaran Mudik Asyik Bersama BUMN 2024 untuk 6.441 Orang
Terkait informasi tersebut Polda Jawa Tengah (Jateng) memberikan klarifikasi. Polda membantah informasi terkait penusukan nakes RSUD Ambarawa oleh seorang keluarga pasien.
Baca Juga: Serapan Dana Covid-19 di Jateng Disebut Rendah, Ini Respons Gubernur Ganjar
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol. M. Iqbal Alqudusy, membantah adanya aksi penusukan nakes itu. Ia membenarkan terjadinya kesalapahaman antara keluarga pasien dengan staf rumah sakit. Namun, tidak berujung penusukan.
“Itu tidak benar. Kejadiannya ada salah paham antara keluarga pasien Covid-19 dengan satpam dan nakes. Tidak terjadi penusukan terhadap nakes,” tegas Iqbal, Sabtu (24/7/2021).
Iqbal mengungkapkan keributan bermula saat seorang pasien Covid-19 meninggal dunia di RSUD Ambarawa, Jumat (23/7/2021). Keluarga pasien lantas meminta kepada petugas sekuriti atau satpam untuk memfotokan jenazah pasien Covid-19 itu. Hal ini dikarenakan keluarga tidak boleh melihat jasad pasien karena harus segera dilakukan pemulasaran jenazah dengan protokol kesehatan (prokes).
Baca Juga: Polda Jateng Bekuk 2 Orang terkait Provokasi Ajakan Demo Penanganan Covid-19
Keluarga Kesal
Namun permintaan keluarga pasien itu ditolak satpam. Selang beberapa saat, permintaan keluarga itu disetujui oleh nakes yang bertugas. Nakes tersebut menyanggupi permintaan keluarga untuk memotret pasien Covid-19 yang meninggal.
“Setelah mendapat penjelasan perawat, keluarga pasien sudah menerima dan mengikhlaskan kepergian pasien dalam keadaan terpapar Covid-19,” terang Iqbal.
Namun, kakak kandung pasien, NA, terlanjur kesal dengan satpam yang menolak untuk memfotokan jasad adiknya. Ia pun sempat meluapkan emosi dengan mengucapkan kata-kata kasar kepada satpam tersebut. Alhasil, percekcokan antara keluarga pasien dengan satpam pun terjadi. NA, bahkan sempat mengambil gunting.
Baca Juga: Watu Nganten, Wisata Unik di Taman Nasional Gunung Merapi
Nakes yang melihat hal tersebut berusaha merebut gunting dari tangan NA hingga mengalami luka pada tangannya. Kericuhan itu pun mereda setelah aparat Polres Kabupaten Semarang mengamankan NA. Pihak RSUD Ambarawa tidak melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian. Meski demikian, mereka minta difasilitasi pertemuan dengan keluarga pasien untuk memberikan edukasi.
“Rencana pertemuan akan berlangsung Sabtu ini. Jadi tidak benar ada penusukan terhadap nakes,” tegas Iqbal.
Keluarga Pasien menusuk nakes dengan
Gunting karena tidak mau pasien dikubur secara prokes.
Lokasi Rumah Sakit Gunawan
Mangunkusumo (RSUD AMBARAWA).Kronologi:
Pasien datang kondisi sudah buruk.
Mau dimasukkan ke R. Isolasi namun keluarga mencegah sampai mau memukul nakes. pic.twitter.com/xjZlKgeqXA— KABUPATEN
SEMARANG (@InfoUngaran) July 23,
2021