SOLOPOS.COM - Rumah korban pembunuhan Siti Zulaikha, 34, warga Dusun Ngroto, RT 003/RW 001, Desa Ngroto, Kecamatan Kismantoro, Wonogiri. (Istimewa)

Solopos.com, WONOGIRI — Terbunuhnya Siti Zulaikha, 34, warga Dusun Ngroto, RT 003/RW 001, Desa Ngroto, Kecamatan Kismantoro, Wonogiri, pada Minggu (27/12/2020) malam, sempat membuat heboh warga sekitar atau tetangga korban.

Bahkan, menurut salah satu tetangga korban, Rantiman, 62, satu pekan sebelum kejadian telah berkembang kabar bahwa korban hendak dibunuh pelaku, Yahmin alias Parlan, 57, warga Dusun Jaten RT 004/RW 006, Desa Ngroto, Kecamatan Kismantoro, Wonogiri.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Bocah 5 Tahun di Madiun Alami Penyakit Langka, Ada Benjolan Sebesar Kepala di Lengannya

Ekspedisi Mudik 2024

“Kabar yang beredar di masyarakat itu, korban diancam dibunuh karena menolak diajak pelaku untuk pergi berwisata bersama. Orang di sekitar sini banyak yang mendengar hal itu. Namun benar atau tidaknya kurang tahu juga. Kalau korban merupakan pribadi yang ceria,” kata dia, Senin (28/12/2020).

Rantiman pernah mengetahui pelaku datang ke rumah korban. Hal itu karena pelaku menaruh sepeda motor di dekat rumahnya. Dia pun juga tidak mengira bahwa pelaku pembunuhan adalah Yahmin lantaran selama ini pelaku terlihat sopan.

“Sekitar lima hari lalu, sepeda motor pelaku diparkir didekat rumah saya. Tetapi pelaku justru berjalan ke lokasi yang saat ini ia gunakan gantung diri. Saat ini hal itu masih menjadi pertanyaan anak-anak sini. Mereka penasaran,” ungkap dia.

Mendengar Teriakan

Saat kejadian, kali pertama ia mendengar suara ibu korban teriak meminta tolong. Ia mendengar lantaran jarak rumahnya hanya 50 meter. “Warga sekitar langsung kesitu. Kami mau menolong belum berani. Akhirnya menelpon Pak Kades dan pihak terkait,” kata Rantiman.

Piala Dunia U-20 2021 Batal, Penggawa Timnas U-19 asal Sukoharjo Ini Masih Bisa Tampil di 2023

Berdasarkan pengakuan ibu korban, Narni, anaknya sempat diancam dibunuh oleh pelaku tiga bulan yang lalu setelah sempat bertengkar. “Mengancamnya lewat telepon. Tapi tidak berani laporan ke polisi. Hanya cerita ke teman-temannya,” kata dia.

Ia mengatakan lima hari lalu pelaku mengendarai sepeda motor dan berhenti di depan rumah. Karena sepeda motornya mogok. “Katanya rantai motornya lepas. Kemudian meminjam palu ke saya. Saat itu tidak ada rasa curiga, karena alatnya juga langsung dikembalikan,” kata Narni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya