SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SRAGEN--Sebuah pesan masuk ke ponsel Andi Gunaryanto, 28, pada 2018 silam. Seorang teman yang bekerja di Singapura mengirimkan foto produk bawang merah goreng kemasan 100 gram.

Warga Jombor, Bendosari, Sukoharjo, itu tercengang setelah melihat label harga produk bawang goreng itu yang mencapai $10 atau setara Rp100.000.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Dari situ saya punya ide untuk membuat produk serupa dengan kemasan lebih higienis untuk dipasarkan di Indonesia,” jelas Andi kepada Solopos.com, Senin (26/7/2021).

Baca Juga: Ditinjau Menteri PUPR, Persiapan RS Darurat Covid-19 Asrama Haji Donohudan Boyolali Baru 40%

Kesuksesan memang tidak didapat dengan cara instan. Setelah melalui trial and error selama setahun, produk bawang goreng racikan Andi baru bisa diterima pasar. Pada 2019 lalu, Andi mulai mengurus perizinan usahanya.

Sejak saat itu, ia mulai serius memasarkan produk bawang goreng yang diberi merk Mang Sopar. “Untuk menemukan racikan bumbu yang pas itu juga butuh trial and error. Dalam waktu setahun itu, saya juga masih mencari formula yang tepat untuk berjualan,” ucapnya.

Dalam sehari, Andi membutuhkan 15-20 kg bawang merah. Rasionya, 3 kg bawang merah mentah bisa menjadi 1 kg bawang goreng. Andi sengaja menyasar dua pangsa pasar yakni kelas menengah ke bawah dan kelas menengah ke atas.

Baca Juga: Menko Airlangga Dorong Modernisasi Koperasi agar Adaptif dan Berdaya Saing

Mempercantik Kemasan

Andi Gunaryanto, 28, menunjukkan produknya bawang merah goreng kemasan, Mang Sopar. (istimewa)
Andi Gunaryanto, 28, menunjukkan produknya bawang merah goreng kemasan, Mang Sopar. (istimewa)

Untuk kelas menengah ke bawah, ia biasa menjual Rp5.000 untuk 32 gram bawang goreng dan Rp10.000 untuk 65 gram bawang goreng kemasan plastik bening. Sementara untuk menyasar pasar menengah ke atas, Andi mempercantik kemasan dengan stoples maupun dengan pouch paper metal.

“Untuk 100 gram plastik biasa dijual Rp15.000, untuk 250 gram kemasan stoples biasa saya jual Rp38.500. Sementara untuk kemasan pouch paper metal 100 gram dijual Rp21.000,” terang ayah dua anak itu.

Untuk mendapatkan bahan baku, Andi sengaja memberdayakan petani lokal di wilayah Bekonang, Polokarto, sebagian dari Boyolali, Kulonprogo dan Brebes. Pangsa pasar bawang goreng Mang Sopar merupakan warung makan lokal hingga nasional. Melalui bantuan teman-temannya yang jadi pahlawan devisa, bawang goreng Mang Sopar bisa merambah ke luar negeri.

“Kebetulan saya punya banyak teman di BMI [Buruh Migran Indonesia] yang tersebar di Hong Kong, Malaysia dan Singapura. Paling tidak satu bulan sekali, mereka minta dikirimi bawang goreng Mang Sopar. Sekali kirim rata-rata 1-2 kg,” papar Andi.

Baca Juga: Target Beroperasi Tahun Ini, Apa Fungsi Pendirian Badan Bank Tanah?

Diberlakukannya PPKM dalam rangka menekan angka penularan Covid-19 sempat membuat penjualan bawang goreng Mang Sopar di pasar lokal turun hingga 40%. Ini terjadi karena banyak warung makan yang memilih tutup selama PPKM. Beruntung, Andi sudah memasarkan produk melalui market place sehingga dampak terjadinya pandemi tidak begitu berpengaruh.

“Justru selama pandemi ini, terjadi peningkatan penjualan secara online. Di Shopee misalnya, rata-rata saya bisa menjual 100 produk dalam sebulan,” terang Andi.

Guna menunjang usahanya, Andi berkesempatan mengikuti UMKM Virtual Expo 2021 yang digelar Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan (KPw) Solo bekerja sama dengan Solopos Media Group. Pelatihan yang diikuti puluhan peserta itu digelar secara bertahap, April 2021-Juni 2021.

“Ada banyak target yang ingin saya capai setelah mengikuti UMKM Virtual Expo. Saya ingin memiliki aplikasi pengelola keuangan dan melayani pembayaran melalui barcode. Jadi, alat transaksinya nanti bisa pakai shopee pay maupun go pay. Tapi, target utama saya itu bisa menjalankan Ekspor Shopee. Sementara ini saya masih memakai akun punya teman untuk dapat mengekspor produk saya ke luar negeri. Ke depan, saya ingin menjalankan sendiri Ekspor Shopee,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya