SOLOPOS.COM - Warga berburu takjil untuk berbuk puasa di Jl Menteri Supeno belakang Stadion Manahan, Solo, Selasa (5/4/2022). (Solopos/Siti Nur Azizah)

Solopos.com, SOLO — Sepanjang Jl Menteri Supeno belakang Stadion Manahan, Solo, sudah lama menjadi jujugan orang mencari takjil atau jajanan untuk berbuka puasa selama Ramadan, tak terkecuali pada tahun ini.

Pantauan Solopos.com, Selasa (5/4/2022) sore, sepanjang tepi jalan tersebut berderet pedagang aneka menu makanan ringan atau jajanan dan minuman segar. Penjual bersaing menawarkan dagangan mereka.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sejak pukul 16.00 WIB mereka sudah membuka dasaran. Namun, hujan yang mengguyur Kota Solo termasuk kawasan Manahan, Solo, sejak pukul 16.25 WIB sedikit menyurutkan semangat para pedagang.

Baca Juga: Hari Pertama Puasa, Kawasan Manahan Solo Diserbu Warga Berburu Takjil

Ekspedisi Mudik 2024

Para pedagang takjil di kawasan Manahan, Solo, sempat panik mengamankan barang dagangan mereka yang terkena air hujan. Salah satu penjual es campur, Lastri, mengatakan saat hujan seperti ini pelanggan enggan mampir, hal itu membuatnya waswas.

“Kalau hujan seperti ini pelanggan enggan mampir, padahal saat tidak hujan dagangan bisa habis sebelum pukul 05.00 WIB,” ungkapnya saat ditemui Solopos.com, Selasa (5/4/2022).

Sekitar pukul 17.10 WIB, hujan mulai mereda. Pembeli pun kembali memadati sepanjang Jl Menteri Supeno itu. Di sepanjang jalan, pembeli dimanjakan dengan berbagai macam makanan ringan dan minuman.

Baca Juga: Selain Manahan, Ini 6 Titik Konsentrasi Penjual Takjil Ramadan Di Solo

Menu Variatif

Ada cumi bakar, baso bakar, ayam bakar, telur gulung, cilok, dan aneka gorengan. Harganya berbagai jenis makanan tersebut mulai dari Rp5.000.

Salah satu pengunjung asal Klaten, Dini, mengatakan takjil di kawasan Manahan, Solo, cukup variatif. Sayangnya hal itu membuat jalanan menjadi macet. “Satu hal yang sangat disayangkan, parkir kendaraan membuat jalanan macet,” katanya kepada Solopos.com.

Hingga pukul 18.30 WIB, masih banyak pembeli yang mampir ke lapak takjil di kawasan Manahan itu. Salah satu pembeli asal Laweyan, Solo, Dian, 21, mengaku sengaja membeli takjil setelah berbuka dengan alasan menghindari macet.

Baca Juga: Disdag Solo Usulkan Beberapa Lokasi Pasar Takjil, Termasuk Manahan?

“Kalau saya pribadi beli takjilnya malah jam segini, namanya bukan takjil lagi ya, cuma ngehindarin macet aja,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Angkutan dan Perparkiran Dinas Perhubungan Kota Solo, Yulianto Nugroho, mengatakan berusaha mengatur lalu lintas agar tidak sampai terjadi kemacetan di kawasan Manahan yang menjadi lokasi jualan takjil.

“Kawasan Manahan termasuk bangunan tua dan tidak bisa diubah. Kami mengatur sedemikian rupa dan juga berkoordinasi dengan petugas parkir untuk membantu mengurangi kemacetan, ” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya