SOLOPOS.COM - Sejumlah orang mengantre makan sahur di penjuala makanan dadakan di area gerbang belakang Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Minggu (10/4/2022) dini hari. (Solopos/Afifa Enggar Wulandari)

Solopos.com, SOLO — Kantuk dan udara dingin pada dini hari tak menghalangi warga dan mahasiswa penghuni indekos di kawasan kampus Univesitas Sebelas Maret atau UNS Kentingan, Jebres, Solo, untuk keluar mencari makan sahur, Minggu (10/4/2022).

Tak semua warung makan di kawasan kampus UNS buka 24 jam. Namun begitu, saat waktu sahur selama Ramadan, sepanjang Jl Ki Hajar Dewantara, Jebres, atau sepanjang jalan utara kampus UNS dipenuhi penjual makanan dadakan.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Mereka hanya berjualan saat waktu sahur. Berdasarkan pantauan Solopos.com, setidaknya ada sepuluh penjual makanan dadakan yang buka saat sahur di kawasan utara atau belakang Kampus UNS. Mereka berderet dan tersebar dari gerbang belakang UNS hingga depan Pasar Panggungrejo.

Baca Juga: Bingung Makan Apa saat Sahur? Ini 7 Kuliner Malam di Solo yang Cocok

Ekspedisi Mudik 2024

Nasi dengan berbagai macam makan sayur mulai ditata oleh para penjual dadakan di sekitar kawasan kampus UNS Solo sejak pukul 02.30 WIB. Para penjual nasi tersebut mengangkut dagangan mereka menggunakan sepeda motor atau mobil bak terbuka.

Tak jarang mereka membawa meja agar dagangan tampak rapi. Namun ada dari mereka yang berjualan dari bak mobil. Solopos.com mencatat, menu yang ditawarkan untuk santap sahur warung-warung dadakan tersebut cukup beragam.

Ada nasi kebuli dan nasi rames yang ada di depan gerbang belakang UNS, nasi liwet Bu Anik timur gapura Panggungrejo, dan nasi uduk depan Pasar Panggungrejo. Harga yang ditawarkan cukup beragam, yakni mulai dari kisaran harga Rp8.000 hingga Rp15.000 per porsi sesuai sayur dan lauk yang dibeli.

Baca Juga: Bingung Mau Makan Apa? Ini 5 Kuliner Malam di Solo yang Cocok Buat Sahur

Pembeli Sampai Meluber

Di utara Pasar Panggungrejo, ada warung makan Aurora yang menyediakan nasi sayur dengan sistem pokwe atau jupuk dhewe (ambils sendiri). Pembeli di warung makan sekitar kampus UNS Solo itu dapat menakar dan mengambil makan sahur sesuai porsi yang mereka inginkan.

Warung Aurora memang merupakan warung makan yang sudah ada sejak lama dan bukan merupakan warung dadakan. Meski warung Aurora mempunyai meja kursi untuk pembeli, mereka menyiapkan tikar di depan warung sebab pembeli saat sahur sampai meluber.

Juru masak di warung tersebut bahkan telah mulai memasak sejak pukul 00.00 WIB. “Jam 02.30 WIB. Ramai kayak gini, lebih dari 80 pembeli untuk sahur. Saya mulai masak malah pukul 00.00 WIB,” jelas Poniyemm juru masak tersebut, saat ditemui Solopos.com, Minggu (10/4/2022) pagi.

Baca Juga: Berburu Pahala dengan Iktikaf di Masjid Kota Solo, Apa Saja Amalannya?

Sementara itu, meski biasanya buka 24 jam, sejumlah warung bubur kacang ijo atau warmindo juga dipadati pembeli saat waktu sahur. Burjo, begitu julukan yang dilekatkan pada warung dengan masakan khas warga Kuningan, Jawa Barat.

Lingkungan Kentingan yang padat dengan mahasiswa mengharuskan Dimas, 22, warga indekos di kawasan Jebres untuk segera makan sahur. Sebab, sejak pukul 03.00 WIB warung-warung sudah dipenuhi para pencari santap sahur.

Hal tersebut juga terjadi di warung-warung dadakan. “Kalau kita enggak cari [makan sahur] lebih awal ya nanti makin antre, malah jadi mepet dengan waktu imsak,” jelas Dimas kepada Solopos.com.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya