SOLOPOS.COM - Wenny, pemilik usaha konfeksi Fesyen Liu memberikan arahan kepada karyawannya, di rumah konveksi Fesyen Liu di Kadipiro, Banjarsari, Solo, Senin (20/6/2022). (Siti Nur Azizah/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Fesyen Liu merupakan salah satu Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kota Solo binaan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) yang sukses mengembangkan bisnis konfeksi, hingga ekspor ke Singapura dan Malaysia.

Awalnya pemilik usaha ini bermula dari seorang reseller, kini mampu memiliki usaha konfeksi pribadi. Sebelum menjalani bisnisnya, Wenny Mustika Asih, 45, bekerja sebagai guru bahasa Mandarin di salah satu sekolah swasta di Solo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pada 2014 dia mencoba menjadi reseller menjual baju. Saat menjadi reseller itu dia menemukan suatu permasalahan barang yang tidak sesuai dengan gambar.

Dari permasalahan itu, Wenny memutuskan untuk mencoba membuat produk sendiri yang asli seperti gambarnya.

“Dulu 2014 bantuin temen jualin baju celana online lewat Blackberry Mesenger [BBM], tapi barangnya yang dateng nggak sama kayak di gambar, misal celana itu di gambarnya panjang, yang dateng malah pendek,” paparnya saat ditemui Solopos.com di rumahnya, Senin (20/6/2022).

Baca Juga: Mantap, PT Telkom (TLKM) Bagi Dividen Rp14,86 Triliun

Karena merasa tidak enak hati dengan pembeli, akhirnya Wenny memutuskan untuk menjahit produk sendiri. Wenny mempunyai keahlian menjahit yang diturunkan dari sang ibu, Lauw Mie Kien, yang juga seorang guru sekaligus penjahit rumahan sejak berusia 11 tahun.

“Kebetulan mama saya dulu juga penjahit, dan sebagai guru juga, jadi dulu nerima pesanan dari tetangga-tetangga dan dibantu oleh satu orang. Nah dari situ saya juga belajar menjahit,” tuturnya.

Tahun 2014, Wenny memutuskan untuk berhenti mengajar dan fokus menjahit di rumah. Berawal dari membuat pola sendiri, menjahit dan memasarkannya melalui media sosial, Facebook.

Pada awalnya Wenny menjahit pakaian dibantu oleh empat orang pekerja yang semuanya adalah penyandang disabilitas. Proses menjahit waktu itu di rumah di Jl Gunung Slamet No. 77 Kadipiro, Banjarsari, Solo.

Baca Juga: Buka Lowongan Kerja untuk 250 Posisi, Ini Benefit Jadi Karyawan Telkom

Penjualan Online

“Waktu awal itu ada empat yang membantu semua penyandang disabilitas dari warga-warga sini, tapi tidak bertahan lama,” ungkapnya.

Setelah pesanan online mulai ramai, tahun 2017 akhir, Wenny memutuskan untuk membeli tanah tidak jauh dari rumahnya yang hanya berjarak 400 meter. Di tanah lapang itu dibangunlah pabrik konfeksi berlantai tiga dengan luas 200 meter persegi (m²).

Hingga saat itu, Senin (20/6/2022), Wenny memperkerjakan 13 karyawan, tujuh penjahit, dua pada bagian finishing, tiga untuk mengerjakan pemotongan kain, dan satu admin media sosial dan penjualan online.

Pada awalnya, Wenny sempat menjadi UMKM binaan salah satu BUMN di sektor transportasi, tetapi hanya beratahan satu periode saja.

Baca Juga: Tingkatkan Daya Saing Pemuda, Telkom Perkuat Digitalisasi Pendidikan

Sampai pada akhirnya berpindah ke PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk pada 2018 hingga sekarang karena bunga yang cukup rendah 3%.

Awalnya dia mendapat pinjaman sebesar Rp50 juta dan meningkat seiring berjalannya waktu mendapat pinjaman hingga Rp100 juta lebih untuk mengembangkan usaha konveksinya.

Selain itu, Wenny mengatakan saat mengajukan pinjaman di PT. Telkom Indonesia saat itu (2018) persyaratannya mudah dan beberapa di antaranya mencantumkan surat keterangan usaha dari kelurahan dan tanpa jaminan surat berharga lainnya.

“Waktu dulu belum ada jaminan, yang terpenting ada surat keterangan usaha, pihak Telkom survei ke sini [di rumah] untuk memastikan kegiatan usahanya,” paparnya.

Baca Juga: Raih GPTW, Telkom Jadi Dream Job Bagi Pencari Kerja di Indonesia 

Dalam satu bulan omzet usaha konfeksi Fesyen Liu mencapai Rp90 juta hingga Rp100 juta. Bahkan saat pandemi Covid-19 usaha konfeksi Wenny masih bertahan berkat pesanan APD untuk beberapa rumah sakit di Soloraya.

“Pas pandemi masih terbantu dengan pesanan APD dari rumah sakit, waktu itu bisa ngerjain 3000 potong tiap satu rumah sakit,” paparnya.



Usaha konfeksi Fesyen Liu memproduksi berbagai macam pakaian jadi mulai dari pakaian anak-anak hingga dewasa, satu set seragam, jas, kebaya, batik dalam partai besar maupun puluhan.

Sampai saat ini, hasil produksi dari usaha konfeksi milik Wenny diekspor hingga Malaysia, dan Singapura. Di luar Pulau Jawa, Wenny sempat mengerjakan 300 potong seragam yang dikirim ke Wamena, Papua dan Nusa Tenggara Barat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya