SOLOPOS.COM - Pemeriksaan kualitas beras di Gudang Bulog Gadang, Malang, Selasa (19/5/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Ari Bowo Sucipto)

Beras plastik atau beras sintetis membuat pemerintah mengetatkan perdagangan beras.

Solopos.com, JAKARTA — Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan mewajibkan pengusaha pengemasan dan pedagang beras dalam kemasan bermerek untuk mendaftarkan diri sebagai pelaku usaha beras terdaftar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menteri Perdagangan, Rachmat Gobel, mengatakan kewajiban pendaftaran pelaku usaha beras akan mempersempit peluang terjadinya gangguan distribusi yang dapat meningkatkan harga di pasar. Cara ini juga dapat menjamin kualitas beras yang beredar pasar.

Ekspedisi Mudik 2024

“Dengan kewajiban mendaftar ini, akan diketahui pelaku usahanya di bidang perberasan, dan jenis beras yang dijual, serta asal-usul beras tersebut,” katanya di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (26/5/2015).

Rachmat Gobel menuturkan Kementerian Perdagangan juga akan mengatur kewajiban pencatatan administrasi gudang yang menyimpan produk pangan dan barang penting lainnya. Dengan kewajiban tersebut, setiap pemilik gudang harus melaporkan detil barang yang disimpan di gudangnya sehingga tidak terjadi penimbunan.

Masing-masing kewajiban tersbeut nantinya akan diatur dalam regulasi terpisah, sehingga dapat mengikat seluruh pihak. Pemerintah, lanjut Gobel, akan mengambil langkah dan tindakan apapun yang diperlukan untuk menjaga ketersediaan, kualitas, dan harga pangan di masyarakat.

“Pemerintah memberikan perhatian khusus terhadap persoalan pangan yang ada di tengah masyarakat, khususnya menjelang Ramadan dan Lebaran,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, dia juga memastikan tidak pernah ada isu beras sintetis di negara lain yang terbukti. Di Malaysia sebelumnya juga sempat tersebar informasi adanya beras sintetis, tetapi tidak terbukti.

Di Tiongkok, Menteri Perdagangan negara tersebut menjamin tidak ada ekspor beras sintetis dan produksi beras sintetis yang mengandung plastik di negaranya. Meski demikian, Pemerintah Tiongkok bersedia membantu melakukan penyelidikan, apabila terbukti ada beras sintetis dari negaranya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya