SOLOPOS.COM - Pekerja melakukan bongkar muat beras di Gudang Bulog Banyakan Sub Divre V Kediri, Jawa Timur, Rabu (7/1/2015). Beras Bulog itu selanjutnya didistribusikan ke wilayah seputaran Kediri. Bulog Sub Divre V Kediri menggelar operasi pasar khusus cadangan beras pemerintah (OPK CBP) dengan menyalurkan 3.182 ton beras untuk warga miskin di Kediri. Langkah itu dimaksudkan untuk mengisi program beras untuk rakyat miskin (raskin) 2015 yang saat ini masih dalam tahap sosialisasi dari pemerintah pusat, serta untuk mengantisipasi terjadinya gejolak harga beras di pasaran. (JIBI/Solopos/Antara/Rudi Mulya)

Beras plastik meresahkan masyarakat. Bulog memastikan raskin aman dari beras sintetis.

Solopos.com, JAKARTA – Maraknya pemberitaan tentang beras plastik membuat Perum Bulog bereaksi. Bulog memastikan beras untuk rakyat miskin (raskin) tidak tercampur dengan beras sintetis seperti dikabarkan beberapa waktu lalu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Tidak ada. Ternyata tidak [tercampur beras sintetis] sudah kita cek ke sana,” kata Sekretaris Perum Bulog Djoni Nur Ashari dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (26/5/2015).

Djoni juga mengatakan pihaknya telah mengklarifikasi pemberitaan di sejumlah media yang menyebutkan penemuan raskin yang bercampur plastik di sejumlah lokasi seperti Karawang, Jawa Barat.

“Kami selalu melakukan pengecekan produk. Ada pula mekanisme, kalau terlanjur tersalurkan satu atau dua karung raskin yang buruk kualitasnya dalam pengecekan, dalam dua kali 24 jam kami ganti jadi beras yang lebih baik,” kata dia.

Menurut dia, beras sintetis atau plastik yang dikabarkan ditemukan di Karawang itu merupakan produk beras fortifikasi atau penambahan zat gizi mikro dalam makanan.

“Beras itu dimasukkan zat tertentu seperti Vitamin A untuk menambah gizi masyarakat. Insya Allah aman,” ujar dia.

Ia juga memastikan seluruh beras di gudang Bulog seluruh Indonesia merupakan beras asli dan aman untuk dikonsumsi.

Pasalnya, untuk pengadaan gabah dan beras dalam negeri, pihaknya melakukan pembelian langsung melalui Satgas Pengadaan dan Unit Pengolahan Gabah/Beras (UPGB) serta menjalin kerja sama dengan Mitra Kerja Pengadaan dan Kelompok Tani dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan).

Djoni juga mengatakan pihaknya telah menginstruksikan seluruh jajaran untuk waspada dan hati-hati dan selalu melakukan pengawasan dan cek saat beras masuk maupun keluar.

“Kami juga mengimbau agar masyarakat waspada atas peredaran beras plastik ini,” pungkas Djoni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya