SOLOPOS.COM - Ilustrasi operasi pasar berbagai komoditas. (JIBI/Solopos/Antara/Syaiful Arif)

Operasi pasar digelar untuk stabilkan harga beras.

Harianjogja.com, KULONPROGO–Badan Uurusan Logistik (Bulog) DIY terus melakukan operasi pasar (OP) untuk komoditas beras guna menekan lonjakan harga bahan pokok tersebut belakangan ini. Sayangnya, beras OP tak banyak diminati warga.

Promosi Ayo Mudik, Saatnya Uang Mengalir sampai Jauh

Beras OP seharga Rp9.200 per kilogram tersebut kurang diminati warga Kulonprogo. Pasalnya masyarakat merasakan saat dimasak Beras OP tidak pulen seperti beras lainnya. Menurut pembeli beras di Pasar Wates, Boginem, 50, dirinya lebih baik memilih beras jenis Jowo Wangi ketimbang membeli beras OP walaupun harganya terpaut Rp3.400. Beras Jowo Wangi ia beli seharga Rp12.600 karena beras operasi pasar ia nilai tidak matang ketika ditanak. “Kemrotok saat dimakan, jadi saya lebih baik tetap beli Jowo Wangi,” katanya Selasa (16/1/2018)

Boginem yang membeli beras sebanyak 10 kilogram itu mengaku tidak mengurangi jatah pembelian beras walaupun harga telah naik. Dirinya tetap akan membeli jika stok beras dirumahnya telah menipis. “Sepuluh kilogram untuk 20 hari, tidak ngurangin jatah uang untuk bumbu dan lainnya kok,” ucapnya.

Sementara pedagang beras di Pasar Wates, Novi, mengungkapkan beras medium dengan Harga Eceran Tertinggi Rp9.450 itu kurang diminati karena ketika dimasak tidak pulen. Masyarakat Kulonprogo saat ini lebih memilih membayar mahal untuk mendapatkan beras yang pulen saat dimakan.

Kendati kurang diminati di masyarakat, Bulog tetap saja memasarkan beras operasi pasar.  Melalui Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) DIY, Bulog melakukan operasi pasar di Pasar Wates, Selasa (17/1/2018). Dengan mengunakan satu mobil bak terbuka dan truk, Perpadi menjajakan beras operasi pasar dengan harga Rp9.200.

Pada kesempatan itu Ketua Perpadi DIY Arif Yuniarto Kurniawan mengungkapkan Perpadi dan Bulog akan terus melakukan operasi pasar jika harga beras tidak kunjung menurun. “Karena tujuan kami untuk menstabilkan harga di lapangan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya