SOLOPOS.COM - Ilustrasi penderita stroke (Freepik)

Solopos.com, SOLO-Setelah kondisi berangsur membaik, penderita stroke dengan pendarahan otak seperti Tukul Arwana biasanya akan jalani perawatan fisioterapi. Hal ini dilakukan untuk mengembalikan kualitas hidup pasien tersebut.

Lalu, kapankah waktu yang tepat bagi penderita stroke dengan pendarahan otak bisa jalani perawatan fisioterapi? Apakah setelah dioperasi?

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Selain itu, apa yang harus dilakukan anggota keluarga saat penderita stroke jalani perawatan fisioterapi? Pasalnya, proses pemulihan ini memakan waktu yang tidak sebentar. Tentu butuh kesabaran dan ketelatenan.

Stroke merupakan kondisi serius yang terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah atau aliran darah kebagian otak terhalang oleh pembekuan darah. Seseorang yang mengalami kondisi tersebut sering kali mengalami penurunan fungsi otak yang berakibat terganggunya fungsi dari alat gerak tubuh, kesulitan mengingat, gangguan keseimbangan, kesulitan berbicara dan sebagainya.

Baca Juga: Beraktivitas di Luar Ruangan dan Terkena Sinar Matahari Naikkan Mood

Mengembalikan kemampuan tubuh setelah terserang stroke dengan jalani perawatan fisioterapi merupakan proses yang panjang, serta membutuhkan kesabaran, kerja keras dan komitmen. Disinilah peran anggota keluarga untuk membantu pemulihan pasien stroke.

Waktu yang paling tepat untuk segara jalani perawatan fisioterapi setelah stroke adalah 24 jam-48 jam asalkan kondisi umum pasien sudah lebih stabil, dan golden periode-nya/waktu awal pemulihan fungsional gerak nya adalah 3 bulan-6 bulan setelah terjadinya serangan. Sehingga dapat meningkatkan kemampuan alat gerak atas dan bawah (tangan dan kaki).

Dalam periode tersebut, penyedia layanan kesehatan akan membantu penderita stroke untuk dapat melakukan kembali aktivitas secara mandiri. Pelayanan terapi paska stroke alangkah lebih baiknya dilakukan dengan anjuran tenaga kesehatan yang berkopenten dibidangnya .

Dalam konteks penyembuhan, restorasi atau terapi setelah stroke tidak dapat menyembuhkan kerusakan otak yang diakibatkan oleh stroke-nya. Namun untungnya otak manusia mempunayai kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat dan baik. Seiring berjalannya waktu, bagian sel otak yang mengalami kerusakan akan digantikan fungsinya oleh bagian sel otak lain yang lebih baik.

Perbaikan fungsi akan sangat berbeda tiap penderita stroke tersebut dan harus diimbangi dengan terapi yang berkelanjutan, tergantung dari jenis dan derajat penurunan kemampuan yang dialami oleh penderita stroke.

Baca Juga:  Hari Kopi Sedunia: Ini 8 Manfaat Minum Kopi untuk Kesehatan

Mengutip laman rsko-jakarta.com, Minggu (3/10/2021), restorasi atau terapi setelah serangan akan berbeda pada tiap penderita stroke, oleh karena itu haruslah dengan anjuran tenaga kesehataan terkait agar program yang diberikan sesuai kondisinya. Salah satu terapi yang dianjurkan adalah terapi gerakan fungsional yang dilakukan oleh tenaga profesi fisioterapi.

Penelitian mengungkapkan seperti latihan jalan dengan treadmill, olahraga dalam peningkatan keseimbangan, dan latihan penguatan dapat terbuti meningkatkan kemampuan bergerak serta koordinasi pada kondisi stroke dalam kurun waktu 6 bulan melalui program restorasi Fisioterapi yang baik.

Kualitas hidup semakin meningkat akan tergantung dari seberapa parah kerusakan sel otak si penderita stroke. Berikut beberapa aktivitas fisik sebagai cara pemulihan pasien stroke yang dapat diberikan :

1. Selalu mengganti posisi tidur atau duduk setiap 1-2 jam untuk memperbiki postur dan keseimbangan dibantu oleh keluarga atau pendamping pasien, agar tidak terjadi kekakuan sendi atau otot terutama ada bagian postural.

2. Jika dilihat sudah menunjukkan peningkatan, keluarga juga dapat memberikan aktivitas lain seperti bergerak di tempat tidur, pindah posisi dari berbaring menuju duduk, dan dilanjutkan dengan berdiri dengan alat bantuan, seperti walker atau triphod.

3. Pada tingkatan lain, penderita stroke juga dapat diberikan aktivitas fungsional gerakan otot otot lengan dan kaki (dengan atau tanpa bantuan benda-benda lain) sesuai kebutuhan gerak penderita stroke.

Program tersebut diatas haruslah atas anjuran tenaga medis di bidangnya, aktivitas yang tepat dan sesuai kondisi penderita stroke akan mempercepat proses pemulihan pasca stroke. Fisioterapi yang ahli akan mengarahkan bagimana penderita stroke dapat kembali melakukan aktivitas mereka sesuai fungsi yang dibutuhkan.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya