SOLOPOS.COM - Sejumlah batang bambu dan spanduk digunakan untuk memblokade jalan utama masuk Kampung Krapyak, Kelurahan Sragen Wetan, Sragen, Sabtu (28/3/2020). (Solopos/Moh. Khodiq Duhri)

Solopos.com, SRAGEN – Warga RT 27 hingga RT 31, Kampung Krapyak, Kelurahan Sragen Wetan, Sragen, nekat membatasi akses masuk dengan blokade jalan. Mereka memblokade jalan menuju kampung demi mencegah persebaran virus corona ke permukiman

Blokade jalan itu dilakukan secara bergotong royong oleh warga pada Sabtu (28/3/2020) pagi. Setidaknya terdapat tiga jalan utama memasuki kampung yang diblokade dengan batang bambu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Blokade itu dilakukan tepat di bawah gapura masuk kampung. Di sana terdapat spanduk bertuliskan larangan bagi pendatang atau tamu dari luar kota memasuki Kampung Krapyak demi menghindari persebaran Covid-19.

Kondektur Bus Pingsan di Trotoar Simo Boyolali Dikira Kena Corona, Warga Tak Berani Menolong

Meski melakukan blokade jalan, warga sekitar Kampung Krapyak, Sragen, masih bisa masuk dan keluar melalui jalan lain.

Salah seorang warga setempat, Surono, 49, mengatakan blokade jalan utama menuju Kampung Krapyak terpaksa dilakukan karena warga sekitar tidak mau kecolongan dengan masuknya tamu dari luar kota Sragen.

Dia mengakui warga sekitar sempat dibuat khawatir dengan masuknya tamu dari Jakarta dan Bali ke Kampung Krapyak belum lama ini.

Dua tamu itu belakangan sudah ditetapkan sebagai orang dalam pengawasan (ODP) karena dikhawatirkan menjadi pembawa virus corona.

Cegah Covid-19, BPJS Ketenagakerjaan Solo Jalankan Lapak Asik

“Tadi malam ada tamu dari Bali masuk kampung. Tamu dari Bali itu sempat telepon meminta izin untuk masuk. Kalau tamu dari Jakarta itu tidak terdeteksi. Tahu-tahu dia masuk kampung,” ujar Surono saat ditemui wartawan di lokasi.

Surono menjelaskan Kabupaten Sragen saat ini masih masuk kategori zona kuning. Dia berharap Kabupaten Sragen tidak ditetapkan sebagai zona merah atau berstatus kejadian luar biasa (KLB) akibat wabah corona.

Salah satu cara mencegah penularan virus corona menurut Surono adalah meminimalkan warga kontak langsung dengan para pendatang dari luar kota.

Gawat! 1 Hari 969 Pasien Corona Italia Meninggal

Alasan Blokade

Itulah sebabnya warga Kampung Krapyak nekat melakukan memblokade jalan utama. Dia berharap cara itu mampu menekan persebaran wabah corona.

“Mudah-mudahan cara kami ini bisa dicontoh oleh kampung lain dalam rangka membentengi diri. Ini bukan lockdown, tetapi hanya memblokade jalan sebagian supaya kedatangan tamu dari luar kota bisa terdeteksi,” paparnya.

Tokoh masyarakat Kampung Krapyak, Fathurrahman, mengatakan blokade jalan menuju kampung itu merupakan respons warga sekitar yang khawatir virus corona masuk ke tempat tinggal mereka.

Ini Resep Bubur Ketan Hitam Pengusir Wabah Corona Ala Mahamenteri Keraton Solo

Dia berharap Pemkab Sragen bisa mengantisipasi masuknya perantau ke kampung halaman. Lantaran tidak ada larangan bagi perantau di Jakarta untuk mudik.

“Masyarakat yang baru datang dari luar kota seharusnya kan melapor. Harusnya dia dikarantina dahulu selama 14 hari. Kalau ada yang nekat, langkah antisipasinya bagaimana? Itu yang perlu disiapkan,” terang pria yang juga menjabat sebagai anggota DPRD Sragen ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya