SOLOPOS.COM - Ilustrasi burung hantu tyto alba. (Freepik)

Solopos.com, SRAGEN — Pemerintah Desa (Pemdes) Celep, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah menganggarkan dana Rp38 juta untuk membeli burung tyto alba yang termasuk dalam ordo buung hantu. Pembelian itu bertujuan mengendalikan hama tikus yang merusak ratusan hektare tanaman padi.

Dengan rencana pembelian tyto alba itu, Pemdes Celep menyiapkan sanksi bagi siapa saja yang menembak atau memburu burung tersebut. Dalam waktu dekat, Pemdes Celep bakal menyusun peraturan desa (perdes) melalui musyawarah desa.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Perdes itu akan dijadikan payung hukum dalam melindungi tyto alba dari tangan-tangan jahil yang ingin membunuhnya. Bila ada warga yang kedapatan menembak burung tyto alba, bakal ada sanksi tegas dari Pemdes Celep.

"[Terkait jenis sanksi] itu akan dibicarakan lebih lanjut dalam musyawarah desa," terang Sekretaris Desa (Sekdes) Celep, Sumadi, kepada Solopos.com, Selasa (22/9/2020).

Ekspedisi Mudik 2024

Kenal Lewat Aplikasi Kencan Online, Cewek Inggris Diperkosa Cowok Prancis di Thailand

Sebelumnya, Sumadi mengatakan Pemdes Celep bakal menyosialisasikan rencana pembelian burung tyto alba itu kepada warganya pada Rabu (23/9/2020) malam di balai desa setempat. Rencananya, sosialisasi itu menghadirkan praktisi pertanian dari Sukoharjo yang berhasil mengembangbiakkan tyto alba sebagai musuh alami hama tikus.

Sebelumnya, Pemdes Celep Sragen sudah menggelar studi banding ke Kabupaten Sukoharjo guna melihat pemanfaatan burung hantu itu untuk membasmi hama tikus.

"Jika tidak ada halangan, kegiatan sosialisasi itu juga akan dihadiri Bupati Sragen. Ibu Bupati juga sudah menggangarkan dana Rp1 miliar untuk membeli burung tyto alba," ucap Sumadi.

Maraknya hama tikus yang menyerang tanaman padi petani membuat Pemerintah Desa (Pemdes) Celep, Kecamatan Kedawung, Sragen, mengambil langkah untuk menangkarkan burung hantu atau tyto alba. Jenis burung ini merupakan predator dari hama tikus yang belakangan meresahkan petani.

Anggaran

Pada awalnya, dana sekitar Rp30 juta dari dana desa (DD) sudah dianggarkan Pemdes Celep untuk membeli tyto alba pada tahun ini. Akan tetapi, terjadinya pandemi membuat Pemdes Celep mengurangi anggaran pengadaan burung hantu itu dipangkas hingga tersisa Rp18 juta.

Tenang! Ganti Rugi Tol Solo-Jogja di Klaten Ditarget Rampung Juni 2021

Baru pada APBDes Perubahan 2020, Pemdes Celep kembali menambah anggaran Rp20 juta sehingga total anggaran menjadi Rp38 juta. Rencananya, pada 2021, Pemdes Celep juga berencana menambah anggaran untuk pembelian burung tyto alba.

"Satu pasang burung tyto alba seharga Rp600.000. Anggaran pembuatan rubuha [rumah burung hantu] Rp2,5 juta. Kami perlu koordinasi dengan masyarakat dulu terkait berapa pasang burung yang akan dibeli," papar Sumadi.

Tyto alba merupakan jenis burung yang termasuk dalam ordo burung hantu dan memiliki kemampuan dalam membunuh hama tikus. Satu ekor burung tyto alba bisa membunuh 3-5 ekor tikus setiap malamnya.

Jika dihitung secara matematis, satu ekor burung tyto alba bisa membunuh 90 hingga 150 ekor tikus setiap bulannya. Apabila dalam satu area persawahan terdapat 10 ekor burung tyto alba, maka tikus yang terbunuh bisa mencapai 900-1.500 ekor setiap bulannya.

Sumadi mengakui hama tikus telah membuat kalangan petani pusing. Bahkan, ada petani yang terpaksa menanam padi hingga dua kali di lahan yang sama akibat serangan hama tikus.

Bukan hanya menyerang tanaman padi, tikus juga menyerang tanaman bawang merah, tomat, bahkan hingga cabai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya