SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, KEBUMEN — Bentrokan yang kembali terjadi antara warga dengan TNI di Kawasan Urut Sewu, tepatnya di Desa Brecong, Kecamatan Buluspesantren, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, membuat Bupati Yazid Mahfudz mendesak agar pemagaran di lahan warga dihentikan.

Dia mengemukakan bentrokan tersebut sebenarnya dipicu kasus lama. Hal itu lantaran lahan milik masyarakat di kawasan Urut Sewu digunakan untuk latihan TNI.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Ini kan kasus lama, terkait lahan masyarakat yang dipakai untuk latihan menembak. Saat ini kami sudah berkoordinasi dengan BPN [Badan Pertanahan Nasional], Pak Gubernur, Dandim, Danrem, dan Pangdam,” ujarnya saat dihubungi Suara.com, Rabu (11/9/2019).

Dari data yang dimiliki BPN, lanjutnya, ada sebagian lahan di wilayah tersebut memang milik masyarakat. Terkait bentrokan yang terjadi pada Rabu pagi, Yazid mengemukakan masyarakat merasa haknya dirampas dengan adanya program nasional pemagaran yang dilakukan TNI.

“Karena ada pemagaran lahan oleh TNI, masyarakat merasa haknya dirampas sehingga masyarakat membela diri. Untuk saat ini saya sudah berkoordinasi dengan gubernur, kodam dan kodim agar pemagaran dihentikan atau dihentikan sementara dengan alasan keamanan,” ujarnya.

Permintaan tersebut, dikatakan Yazid, telah dipahami pihak gubernur dan kodam. Meski begitu, dia mengemukakan masih akan terus menyelesaikan persoalan tersebut di jajaran internal birokrasi.

“Saya berusaha menegosiasikan persoalan ini supaya ada titik temu dan tidak ada pihak yang dirugikan di kedua belah pihak, baik masyarakat maupun TNI,” ujarnya.

Saat dikonfirmasi mengenai tenggat waktu penyelesaian konflik pemagaran, pihaknya tidak bisa memastikan hal tersebut. Lantaran, ranah tersebut sudah termasuk dalam pemerintah pusat.

Dikemukakan sebelumnya, usai bentrokan terjadi di Desa Brecong, massa dari Urut Sewu mendatangi Kantor Bupati Kebumen untuk melakukan audiensi. Dalam kesempatan tersebut, Bupati Yazid menemui massa dan mengundang pihak Badan Pertanahan Nasional (BPN) setempat untuk membicarakan hal tersebut di ruang kerjanya.

Diberitakan sebelumnya oleh Solopos.com, bentrokan kembali terjadi antara warga dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) di Kawasan Urut Sewu, Kebumen, Jawa Tengah. Bentrokan itu mengakibatkan 10 orang mengalami luka-luka dan satu orang tertembak peluru karet.

Sekretaris Urut Sewu Bersatu Widodo Sunu Nugroho mengemukakan kejadian tersebut berawal dari penolakan pemagaran yang dilakukan oleh TNI di kawasan tersebut.

“Tadi pagi masyarakat yang hendak mengamankan lahan pertaniannya yang terkena pemagaran tersebut langsung dihadang satu pasukan tentara yang sudah dilengkapi atribut huru-hara,” ujar Sunu saat dihubungi Suara.com, Rabu (11/9/2019).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya