SOLOPOS.COM - RS, seorang penyanyi wanita asal Kecamatan Ngawen saat dimintai keterangan polisi di Satreskrim Polres Klaten, Senin (17/1/2022). (Solopos.com/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN— Anggota Resmob Polres Klaten masih memburu Bento, 42, pelaku pelecehan dan pemukulan RS, 25, seorang biduanita di Krajan, Kalikotes, Klaten, Sabtu (8/1/2022) malam. Polisi menyisir Klaten meski hingga saat ini keberadaan Bento yang bernama asli Winarno warga Dukuh Tropayan, Desa Krajan, Kecamatan Kalikotes, Klaten, masih misterius.

Kasatreskrim Polres Klaten, AKP Guruh Bagus Eddy Suryana, mewakili Kapolres Klaten, AKBP Eko Prasetyo, mengatakan kasus tersebut masih diselidiki. Polisi juga sudah memintai keterangan lima orang saksi untuk mengusut kasus itu.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Jumlah saksi yang sudah dimintai keterangan ada lima orang. Termasuk saksi korban hari ini. Sekarang masih dalam tahap pengejaran. Jika terbukti, Bento bisa dijerat Pasal 351 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Penganiayaan dan UU Perlindungan Anak dan Perempuan,” katanya, Senin (17/1/2022).

Baca Juga: Colek Bagian Sensitif dan Pukul Biduanita Klaten, Bento Menghilang

Sebelumnya, Paguyuban Seniman dan Seniwati Klaten (Sekaten) pernah mencari keberadaan Bento di rumahnya, Desa Krajan, Kalikotes, Klaten. Namun, Bento tak ada di rumahnya tersebut.

“Saya sempat mencari ke rumahnya juga. Saya di rumahnya itu sekitar 30 menit. Di rumahnya ada meja biliar. Di dalam rumah ada satu orang, enggak tahu anak buahnya atau siapa? Tapi, dia enggak tahu posisi Bento. Di rumahnya juga ada istri dari Bento. Infonya istrinya itu sedang sakit [rutin cuci darah],” kata Wakil Ketua Sekaten, Marsudi alias Kombang Kumbakarno, saat ditemui wartawan di Mapolres Klaten, Senin (17/1).

Perwakilan Sekaten menuntut keadilan agar Polres Klaten segera menangkap Bento, pelaku pelecehan dan pemukulan seorang biduanita di Krajan, Kalikotes, Sabtu (8/1/2022) malam. Aksi Bento yang melecehkan sekaligus memukul biduanita lalu melarikan diri dinilai sebagai tindakan pengecut.

Baca Juga: Colek dan Pukul Biduanita lalu Kabur, Bento Kalikotes Dinilai Pengecut

 

Pengecut

Hal itu diungkapkan perwakilan Wakil Ketua Sekaten, Marsudi alias Kombang Kumbakarno, saat ditemui wartawan di Mapolres Klaten, Senin (17/1). Kehadiran perwakilan Sekaten ke Polres Klaten untuk mendampingi RS, 25, biduanita muda asal Kecamatan Ngawen yang menjalani pemeriksaan di Mapolres Klaten.

RS menjadi korban pelecehan dan pemukulan oleh Winarno alias Bento, 42, warga Dukuh Tropayan, Desa Krajan, Kecamatan Kalikotes, Sabtu (8/1/2022). Bento sengaja menyentuh bagian sensitif RS dan memukulnya di acara hajatan kampung di Krajan, Dukuh RT 006/RW 008, Desa Krajan, Kalikotes, Sabtu (8/1/2022) pukul 22.00 WIB.

Akibat kejadian tersebut, RS mengalami trauma luka serius di bagian mulut (gigi dan gusi berdarah) hingga harus menjalani opname di Rumah Sakit Soeradji Tirtonegoro (RSST) Klaten selama lima hari.

Baca Juga: Dicolek dan Dipukul Bento, RS Dikenal Biduanita Paling Sopan di Klaten

“Yang dilakukan Bento itu pengecut. Enggak gentle. Kalau dia gentle, langkah yang harus dilakukan minta maaf dan proaktif secara hukum. Setelah kejadian itu, sama sekali tak ada itikad baik dari Bento [untuk menyelesaikan permasalahan]. Teman-teman seniman di Klaten kecewa dengan kejadian itu,” kata Kombang Kumbokarno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya