SOLOPOS.COM - Politikus Partai Demokrat Benny K Harman saat berbicara dalam program Mata Najwa, Rabu (15/1/2020) malam. (Youtube/Narasi TV)

Solopos.com, MANGGARAI – Anggota DPR dari Partai Demokrat, Benny K. Harman dilaporkan ke polisi karena diduga menganiaya seorang karyawan restoran.

Benny yang doktor ilmu hukum itu kini tersangkut kasus hukum akibat perselisihan yang dipicu masalah sepele.

Promosi Program Pemberdayaan BRI Bikin Peternakan Ayam di Surabaya Ini Berkembang

Video Benny K. Harman menampar karyawan itu beredar luas di dunia maya.

Kejadian tersebut berlangsung di Restoran Mai Ceng’go di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT.

Baca Juga: Petinggi Demokrat Benny K Harman Diduga Menganiaya Karyawan Restoran

Kejadian berawal saat Benny dan keluarga diminta pindah dari tempat duduk yang telah mereka tempati dengan alasan tempat tersebut sudah dipesan orang lain.

Sementara itu, Benny melaporkan balik karyawan restoran atas tuduhan menyebarkan berita bohong.

Kasat Reskrim Polres Manggarai Barat AKP Ridwan mengatakan, pihaknya menangani kasus yang dilaporkan dua belah pihak.

“Kami terima tiga laporan. Satu kasus yang dilaporkan oleh karyawan Mai Ceng’go dan dua kasus oleh istri dari Pak BKH,” kata AKP Ridwan dalam rilis yang dikutip Solopos.com dari Antara, Jumat (27/5/2022).

Baca Juga: Andi Arief Sebut Setan Gundul di Kubu Prabowo, Benny K Harman Bilang Genderuwo

Berikut ini profil tentang Benny K. Harman yang dikutip Solopos.com dari berbagai sumber, Jumat (27/5/2022).

Benny bernama lengkap Benediktus Kabur Harman, lahir pada 19 September 1962. Ia merupakan seorang doktor, politikus senior Partai Demokrat dan kini menduduki posisi sebagai anggota Komisi II DPR.

Benny tercatat pernah mengikuti Pemilihan Umum Gubernur Nusa Tenggara Timur sebanyak dua kali yaitu 2013 dan 2018 namun gagal.

Baca Juga: Benny ditolak pimpin rapat dengan KPK

Benny berasal Flores, Nusa Tenggara Timur. Selama menempuh studi Sarjana Hukum di Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur, Benny aktif sebagai aktivis Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI).

Ia menjabat sebagai Ketua PMKRI Cabang Malang 1985-1990. Benny juga tercatat sebagai pendiri sekaligus Direktur Perhimpunan Bantuan Hukum Indonesia (PBHI) mulai tahun 1995 hingga 1998.

Benny mendirikan Center for Information and Economic-Law Studies (CINLES) dan juga berposisi sebagai Direktur Eksekutif.

Baca Juga: Benny: KPK teroris bagi koruptor

Salah satu kader setia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu menikah dengan drg. Maria Goreti Ernawati Harman dan memiliki tiga orang anak perempuan, masing-masing Maria Cacelia Stevi Harman, Maria Benedikta Stella Harman, dan Maria Bernadetha Molas Harman.

Pada masa kerja 2014-2019 Benny bertugas sebagai Wakil Ketua Komisi III yang membidangi Hukum, HAM dan Keamanan.

Benny lulus sebagai sarjana hukum Universitas Brawijaya Malang pada 1987. Sepuluh tahun kemudian ia meraih magister hukum dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia Jakarta.

Baca Juga: Benny sebut KPK tsunami

Sembari menjadi politikus, Benny kembali melanjutkan pendidikan S3 di bidang hukum di kampus yang sama dan lulus tahun 2006.

Doktor ilmu hukum itu kini tersangkut kasus hukum. Ia dilaporkan ke polisi atas tuduhan menganiaya karyawan restoran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya