SOLOPOS.COM - Suasana di salah satu gerai peserta Bengawan Solo Travel Mart tahun lalu. Bursa pariwisata tahunan di Kota Solo ini kembali digelar pada pertengahan hingga akhir pekan ini. (JIBI/SOLOPOS/dok)

Solopos.com, SOLO — Paket wisata alam dan budaya di Soloraya masih menjadi pilihan terfavorit sejumlah pembeli pada Bengawan Solo Travel Mart (BTM) 2014. Ketua Panitia BTM 2014 Gatot Budi Karyono menjelaskan paket wisata budaya Solo Batik Carnival (SBC) yang akan diselenggarakan 22 Juni, wisata alam Candi Cetho dan Sukuh, dan desa wisata di Selo diminati sejumlah pembeli pada BTM 2014.

BTM digelar Jumat-Senin (25-28/4/2014) di sejumlah wilayah, seperti Selo Boyolali, Solo, dan Solo Paragon Hotel ini mendatangkan 50 penjual dari kalangan travel agent, hotel, restoran, dan destinasi dan 70 pembeli dari Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Lombok, Sumatra, Sulawesi Selatan, dan Malaysia.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Sejumlah pembeli meminta dibuatkan paket-paket tertentu. Seperti Solo Batik Carnival, Cetho-Sukuh, dan Selo. Mereka meminta membuat paket desa wisata. Ini paket wisata baru di New Selo. Itu membuka mata mereka [pembeli],” kata Gatot saat dihubungi Solopos.com, Minggu (27/4/2014).

Dia menambahkan minat pembeli bagus terutama setelah melakukan perjalanan ke Selo, Boyolali. Gatot menuturkan pembeli tertarik saat melihat woodball, mengunjungi desa wisata, sejarah Merapi, dan lain-lain. Gatot bahkan menjelaskan sejumlah pembeli berminat dibuatkan peralatan woodball untuk calon konsumen. “Ada yang minta dibuatkan paket wisata woodball termasuk pelatihan gratis. Merapi diminati terutama desa wisata. Mereka takjub dengan harga dan fasilitas homestay,” tutur dia.

Potensi Besar

Sementara itu, Ketua Badan Promosi Pariwisata Indonesia Solo (BPPIS) Hidayatullah Al Banjari menilai penyelenggaraan BTM 2014 lebih baik dibandingkan sebelumnya. Terutama berkaitan dengan input yang diberikan penyelenggara terkait produk yang dijual. Hidayatullah menilai panitia memberikan porsi lebih banyak untuk field trip ketimbang promosi dalam ruang. Dia menyinggung field trip ke Selo, Boyolali pada Sabtu (26/4/2014) dan city tour di Solo pada Minggu.

“Secara keseluruhan bagus karena lebih banyak field trip. Mereka [pembeli] pasti ingin lebih melihat produk daripada mengobrol. Kualitas pembeli pun meningkat. Seperti Banjarmasin dan Makassar. Mereka pasar besar,” tutur Hidayatullah saat dihubungi Solopos.com, Minggu.

Dia mengatakan akan menggandeng Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menindaklanjuti minat dua potensi besar itu. Dia menilai apabila dua daerah itu digarap maka akan menimbulkan efek lain, termasuk transportasi udara.

Dia juga mengapresiasi langkah panitia dan Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Solo yang tidak lagi menawarkan paket wisata konvensional, seperti keraton, pasar tradisional, dan lain-lain. “Travel agent yang datang dari pasar baru, seperti Banjarmasin dan Makassar,” tutur dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya