SOLOPOS.COM - Sisa potongan tulang dan ekor anjing yang dibuang di sungai wilayah Solo. Foto diambil belum lama ini. (Istimewa/DMFI)

Solopos.com, SOLO — Koalisi Dog Meat Free Indonesia (DMFI) berencana menemui pejabat Perumda Air Minum Toya Wening atau PDAM Solo terkait kondisi air Sungai Bengawan Solo yang sudah tercemar limbah penjagalan anjing dari rumah jagal.

Seperti diketahui, PDAM Solo menggunakan air baku dari Sungai Bengawan Solo untuk diolah menjadi air bersih melalui tiga instalasi pengolahan air (IPA) Semanggi, Jurug, dan Jebres.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Pekan depan, kami bakal bertemu dengan jajaran direksi Perumda Air Minum Toya Wening untuk membahas pencemaran air sungai,” ujar anggota tim investigas DMFI yang hanya menyebut namanya dengan inisial MS kepada Solopos.com, Minggu (4/9/2022).

MS mengatakan praktik pembuangan limbah dan organ tubuh anjing sisa penjagalan anjing ke sungai yang bermuara di Bengawan Solo harus dihentikan karena bisa merusak ekosistem sungai. Selain itu juga bisa mengganggu kesehatan manusia dalam jangka panjang.

Ekspedisi Mudik 2024

MS juga memberikan klarifikasi ihwal praktik pembuangan limbah dan organ tubuh anjing di rumah jagal ke sungai yang bermuara ke Sungai Bengawan Solo. Menurutnya, pernyataan pemilik rumah jagal anjing dan tim gabungan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Tengah dan DLH Solo yang melakukan sidak ke rumah jagal di Gilingan tersebut pada Rabu (31/8/2022) lalu tidak benar.

Baca Juga: Jagal Anjing di Gilingan Solo Ngaku Sudah Jarang Menjagal, DMFI: Tidak Benar!

Pernyataan dimaksud yakni pemilik rumah jagal anjing hanya memotong anjing saat ada permintaan pelanggan, bahwa penjagalan anjing tidak dilakukan setiap hari melainkan hanya saat ada permintaan pelanggan.

“Tim investigasi DMFI mengawasi praktik penjagalan anjing selama lebih dari sepekan. Tidah hanya satu hari-dua hari. Jadi itu tidak benar bahwa pemotongan anjing jarang dilakukan di rumah jagal tersebut,” katanya.

Menurut MS, rumah jagal wilayah Gilingan, Solo, yang disidak itu setiap hari ada penjagalan anjing dan membuang limbah, kotoran, dan organ tubuh anjing juga dilakukan hampir setiap hari. Bahkan, tim DMFI telah mendokumentasikan praktik jagal anjing hingga pembuangan limbah, kotoran, dan organ tubuh anjing ke sungai tersebut.

Baca Juga: Solo Siap Larang Perdagangan Daging Anjing, Perda Segera Dibahas dengan DPRD

Pendapat Warga

Rekaman video itu menjadi bukti nyata terjadi praktik pembuangan limbah dan organ tubuh anjing ke sungai. Air sungai itu mengalir ke Bengawan Solo.

“Tim kami juga berbincang dengan beberapa warga setempat. Sebenarnya, mereka juga tahu praktik pembuangan limbah dan organ tubuh anjing ke sungai. Namun, mereka memilih diam karena tak mau ribut,” ujarnya.

MS menyayangkan pernyataan tim gabungan saat sidak ke rumah penjagalan anjing di Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Solo. Kala itu, perwakilan dari tim gabungan menyebut rumah jagal anjing di Gilingan sudah tak lagi aktif.

Baca Juga: Ramai Desakan Larangan Daging Anjing, Omzet Warung Sate Gukguk di Solo Turun

Padahal, berdasarkan hasil tim investigasi DMFI, rumah jagal anjing itu digunakan sebagai pengepul sekaligus pemotongan anjing. Di sisi lain, koalisi DMFI menghargai langkah Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, yang berupaya melarang perdagangan anjing dengan membuat peraturan daerah (perda).

Diwawancarai wartawan, Kamis (1/9/2022), Gibran mengatakan bakal berkoordinasi dengan DPRD untuk penyusunan perda yang mengatur larangan peredaran atau perdagangan daging anjing. Gibran mengaku sangat menyayangkan adanya rumah jagal anjing di Gilingan yang membuang limbahnya ke sungai.

“Saya sangat menyayangkan sekali. Jangan sampai terulang lagi apalagi itu dilakukan oleh orang yang ditokohkan di situ. Yang jelas tidak boleh lagi terjadi dan karena kemarin sudah ada instruksi Pak Gubernur untuk masalah konsumsi daging anjing, tinggal dijalankan saja,” tegas Gibran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya