SOLOPOS.COM - Perahu karet uji coba jalur wisata air Sungai Bengawan Solo dari Beton, Sewu, menuju Pucangsawit, Jebres, Solo, Jumat (4/12/2020). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, memerintahkan seluruh kepala daerah maupun pemangku kepentingan di wilayah Bengawan Solo yang meluap untuk bersiaga. Terutama, dalam menyiapkan tempat pengungsian yang memenuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Bukan hanya di sekitar wilayah Bengawan Solo, khususnya Soloraya, kepala daerah yang memiliki wilayah dengan potensi sungai meluap maupun rob harus menyiapkan tempat pengungsian.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Kita minta semuanya untuk standby, tidak hanya yang ada di wilayah Bengawan Solo. Tapi seluruh sungai. Seperti Cilacap dan Banyumas kemarin juga sudah standby. Sudah menangani mulai surut, termasuk Pekalongan yang rob,” tutur Ganjar di rumah dinasnya, Selasa (15/12/2020).

6 Laskar FPI Tewas di Ujung Pelor Polisi, Wartawan Edy Mulyadi Dipanggil Polisi

Disinggung soal Bengawan Solo yang meluap sejak kemarin, Ganjar telah meminta pemangku kepentingan di Sukoharjo, Karanganyar, dan Wonogiri untuk bersiaga.

Ganjar menegaskan jika situasinya menjadi tak terkendali maka yang diutamakan adalah penerapan protokol kesehatan ketat di tempat pengungsian.

“Protokolnya saya minta diperketat. Ikuti protokol kesehatan di tempat pengungsian. Penataannya saya minta untuk lihat model pengungsian yang di Kabupaten Magelang,” tuturnya.

Sungai Bengawan Solo meluap setelah hujan deras mengguyur wilayah Karanganyar, Minggu (13/12/2020) malam.

Cek! Ini Fakta di Balik Video Viral Dinosaurus Turun dari Truk & Ngamuk di Magetan

Luapan sungai tersebut mengakibatkan puluhan rumah di Kampung Daleman, Desa Ngringo, Kecamatan Jaten, terendam banjir. Hingga Senin (14/12/2020) banjir terus meluas dan memaksa warga mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Selain meminta menyiapkan tempat pengungsian, Ganjar juga mengingatkan kepada seluruh petugas, baik dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) maupun kabupaten/kota untuk Kembali mengecek kesiapan peralatan dan perlengkapan kebencanaan. Termasuk, tanda peringatan dini bencana di daerahnya masing-masing.

"Cek seluruh peralatan dan peringatan dininya, disiapkan. Sehingga, kalau terjadi katakan curah hujan yang cukup tinggi segera berikan peringatan-peringatan, ungsikan. Potensi-potensi daerah longsor berikan peringatan. Bergitu ada yang naik, ungsikan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya