SOLOPOS.COM - Pintu masuk Museum Sangiran Sragen (Mariyana Ricky/JIBI/Solopos)

Benda purbakala Sragen, BPSMP Sangiran menyiapkan puluhan juta rupiah untuk imbalan penemu fosil.

Solopos.com, SRAGEN–Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran, Kalijambe, Sragen mengalokasikan anggaran Rp70 juta untuk imbalan bagi warga yang menemukan fosil manusia purba ke BPSMP Sangiran pada tahun ini. Pemberian imbalan itu akan diserahkan selama tiga tahap dalam setahun kepada warga penemu fosil secara selektif.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Koordinator Tim Ekskavasi Penyelamatan Fosil di Klaster Manyarejo, Plupuh, Albertus Niko, saat ditemui Solopos.com, Sabtu (20/2/2016), mengatakan Museum Manusia Purba Klaster Bukuran, Kalijambe menerima lebih dari 30 buah fosil dari warga sepanjang Januari-Februari 2016. Fosil-fosil temuan warga itu, kata dia, diidentifikasi dan dikelompokkan sesuai dengan jenis fosil dan usia fosil. Niko berencana memberi imbalan kepada para warga penemu fosil itu.

Penemu fosil kepala gajah, rahang dan gigi banteng purba, tempurung kura-kura, dan tanduk rusak, Sukardi, 55, warga Dukuh Grogolan RT 010, Desa Manyarejo, Plupuh, Sragen juga akan menerima imbalan tersebut. Niko, yang juga anggota staf perlindungan BPSMP Sangiran itu menyebut alokasi anggaran untuk imbalan penemu fosil pada 2016 sebanyak Rp70 juta. Anggaran tersebut, kata dia, meningkat bila dibandingkan alokasi anggaran yang sama pada 2015 senilai Rp50 juta.

“Kami memiliki tim penilai yang menyeleksi fosil-fosil hasil temuan warga. Parameter yang digunakan jelas. Fosil itu asli atau tidak. Pengambilannya dilakukan sendiri atau melibatkan tim BPSMP. Kejujuran warga juga diuji. Artinya, warga sengaja mencari fosil demi imbalan atau warga secara tidak sengaja mendapatkan fosil,” ujar Niko.

Terpisah, warga Manyarejo, Sukardi, mengaku sering menemukan fosil binatang purba dalam ukuran kecil-kecil. Sukardi sengaja mengumpulkan fosil-fosil itu dan diserahkan ke BPSMP Sangiran. Dia mengatakan nilai imbalan yang diterima warga bervariasi disesuaikan dengan ukuran fosil yang ditemukan.

“Imbalannya ya ada yang banyak dan ada yang sedikit. Kalau temuannya besar ya otomatis imbalannya cukup banyak. Selama 2015 lalu, saya mendapat imbalan hanya Rp200.000 karena temuannya hanya kecil-kecil,” ujar Sukardi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya