SOLOPOS.COM - Warga menunjukan dua arca yakni Arca Mahakala dan Arca Nandeswara yang ditemukan di areal persawahan Dukuh Gunung Wijil, Desa Giriroto, Ngemplak, Boyolali pada Selasa (22/3/2016). Foto diambil Rabu (23/3/2016). (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Benda purbakala Boyolali, BPCB Jateng akan mengecek situs di Gunung Wijil, Giriroto, Ngemplak, Boyolali.

Solopos.com, BOYOLALI–Penelitian arkeologi di Situs Gunung Wijil, Desa Giriroto, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, akan dimulai Senin (4/4/2016).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pemilik lahan warga Kismoyoso, Sumarno, telah mendapatkan surat resmi dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah terkait agenda penelitian tersebut. “Surat tembusan dari BPCB sudah kami terima. Rencananya mereka mulai melakukan penelitian di Gunung Wijil, Senin besok,” kata Sumarno, saat berbincang dengan Solopos.com, Sabtu (2/4/2016).

Ekspedisi Mudik 2024

Dalam surat yang dia terima, disebutkan akan ada enam orang tenaga ahli dan empat tenaga teknis lainnya yang akan melakukan penelitian di Gunung Wijil. “Kami sebagai pemilik lahan tentu sangat mendukung agenda itu. Bahkan ini yang kami tunggu-tunggu, harapannya bisa dibongkar supaya masyarakat tahu, apa sebenarnya yang ada di tanah Giriroto ini,” ujar dia.

Seperti diketahui, pada Selasa (22/3/2016), sejumlah benda purbakala ditemukan di Giriroto di antaranya dua arca, dua yoni, batu dengan relief wayang tokoh Janaka, serta tumpukan batu bata kuno. Benda-benda itu ditemukan di sawah milik warga Kismoyoso, Ngemplak, Haji Soleh, dan lahan milik Sumarno.

Sejak penemuan, ratusan warga berduyun-duyun mendatangi lokasi. Mereka penasaran dengan benda-benda kuno yang ditemukan. Awalnya, pemilik lahan ingin terus menggali lokasi. “Tapi karena ndak boleh diutak-atik dulu ya sudah, saya biarkan saja. Malah sekarang di lokasi temuan mulai dijaga polisi,” imbuh Sumarno.

Kabid Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Boyolali, Hartono, juga menerima surat tembusan dari BPCB Jateng terkait agenda penelitian kepurbakalaan di Giriroto, Senin-Jumat (4-8/4/2016).
“Kemungkinan akan dilakukan penggalian di lokasi. Kalau tidak ada agenda penting lainnya kami dari Disbudpar juga akan ikut cek ke lokasi,” kata Hartono.

Disbudpar menduga di kawasan tersebut ada sebuah situs kuno. Kendati demikian, untuk memastikan apa saja yang ada di situs tersebut, Disbudpar akan menunggu hasil penelitian dari BPCB. Untuk selanjutnya, dia meminta warga sekitar Gunung Wijil turut mengamankan benda-benda di lokasi penemuan.

Bagi Hartono, penemuan benda purbakala di wilayah Boyolali bukan hal baru. Boyolali dikenal sebagai wilayah yang punya intensitas tinggi untuk penemuan benda-benda kuno. Sebelum di Giriroto, arca kuno juga ditemukan di wilayah Doplang, Kadireso, Teras. Setahun lalu, warga juga menemukan situs di Watugenuk, Kragilan, Mojosongo. Situs tersebut berupa bagian tengah candi lengkap dengan arca Dewa Siwa dan lambang lingga yoni. Situs lingga dan yoni juga masih dalam kondisi utuh. Selain berupa candi, di lokasi yang sama juga ditemukan patung Lembu Andini dengan kondisi sudah tidak utuh lagi.

“Yang di Kragilan juga rencananya digali tahun ini. Kami kurang tahu kapan, tapi rencananya tahun ini,” imbuh Hartono.

Sebelumnya, Kades Giriroto, Purwanto, berharap ke depannya Pemdes Giriroto bisa mengelola benda-benda purbakala yang ditemukan. Pemdes ingin menjadi kawasan Gunung Wijil sebagai ikon baru yang bisa menjadi potensi wisata sejarah. Disbudpar mendukung wacana ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya