SOLOPOS.COM - Tim Puskesmas Kalijambe, Sragen, memeriksa warga korban banjir Bukuran, Sabtu (17/2/2018) pagi. (Istimewa/Agus Subagyo)

Dua desa di Sragen dilanda bencana banjir dan tanah longsor akibat hujan deras.

Solopos.com, SRAGEN — Hujan deras selama berjam-jam pada Jumat (16/2/2018) sore hingga malam mengakibatkan Kali Cemara di perbatasan Kecamatan Kalijambe, Sragen, dengan Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar, meluap sekitar pukul 20.00 WIB.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Limpasan air sungai menggenangi delapan rumah warga Dukuh Bapang RT 004 Desa Bukuran, Kalijambe. Warga bersama tim siaga bencana kecamatan harus mengevakuasi hewan ternak dan barang berharga karena dikhawatirkan genangan air semakin meninggi.

Rata-rata genangan air dengan kedalaman 0,8 meter hingga 1,5 meter. Genangan paling dalam berada di area sekitar bibir kali. Hingga Sabtu (17/2/2018) dilaporkan tak ada korban jiwa.

Ekspedisi Mudik 2024

Tapi warga harus bekerja bakti membersihkan lumpur dan sampah yang masuk ke bagian dalam rumah mereka. “Kalau tak segera dibersihkan bibit penyakit bisa berkembang,” ujar Kasi Trantib Kecamatan Kalijambe, Agus Subagyo.

Dia menjelaskan saat hujan deras dalam waktu lama Kali Cemara memang biasa meluap. Warga pun sudah terbiasa dengan kondisi itu. “Tapi untuk antisipasi kami sempat mengevakuasi hewan ternak dan barang berharga korban,” kata dia.

Agus menerangkan hewan ternak dan barang berharga dievakuasi ke masjid dan rumah warga yang posisinya lebih tinggi. Untuk mencegah terjadinya banjir lagi, warga mengusulkan revitalisasi tanggul Kali Cemoro yang kurang tinggi. Jarak antara tanah dengan tanggul hanya 0,7 meter.

“Panjang tanggul lebih kurang 250 meter. Kondisinya sudah kurang bagus. Bila tak segera diperbaiki dikhawatirkan akan semakin rusak, dan warga yang kasihan,” tutur dia.

Di sisi lain hujan deras di Kalijambe, Jumat sore hingga malam, juga memicu terjadinya bencana tanah longsor di Desa Krikilan pada Jumat pukul 23.00 WIB. Terdapat dua titik longsor di desa itu, yaitu di RT 016 dan RT 014 Pablengan.

Longsor di RT 016 berupa talut dekat pekarangan rumah milik Minto Sukiman, 70. Sedangkan longsor di RT 014 berupa barongan yang menutup sebagian akses jalan antar dukuh dari Krikilan menuju Palembang.

Camat Kalijambe, Yusdi Thayib, melakukan pengecekan lokasi longsor Sabtu pagi. Beruntung tidak ada korban jiwa akibat musibah tersebut. Tapi warga harus bekerja bakti untuk membersihkan material yang longsor.

Kepala Desa (Kades) Krikilan, Widodo, mengatakan wilayahnya memang rawan longsor pada musim penghujan. Dia mengimbau warga berhati-hati saat melintas di lokasi-lokasi yang longsor agar tidak terjatuh.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen, Dwi Sigit Purwanto, mengatakan sudah mendirikan enam posko siaga bencana di enam kecamatan yang masuk kategori rawan bencana longsor dan banjir.

Posko tersebut disiagakan 24 jam sehari untuk mendeteksi dan menanggulangi terjadinya bencana alam. “Kami sangat terbantu dengan keberadaan tim siaga bencana di kecamatan. Mereka cekatan saat ada bencana,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya